Home » Publikasi » Berita » BAHASA JAWA DAN BAHASA BATAK: KEUNIKAN, PERBEDAAN, DAN KESAMAANNYA DALAM BUDAYA MASYARAKAT

BAHASA JAWA DAN BAHASA BATAK: KEUNIKAN, PERBEDAAN, DAN KESAMAANNYA DALAM BUDAYA MASYARAKAT

admin 01 Apr 2025 56

By: Widya Wahyuni Br Silalahi

Indonesia adalah sebuah negara yang melimpah dengan warisan budaya dan bahasa daerah. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat ratusan bahasa daerah yang mencerminkan keragaman budaya masyarakat setempat. Dua bahasa yang memiliki pengaruh signifikan adalah bahasa Jawa dan bahasa Batak. Bahasa Jawa digunakan oleh suku Jawa yang dominan berada di Pulau Jawa, sementara bahasa Batak digunakan oleh komunitas Batak di Sumatra Utara. Kedua bahasa ini memiliki keunikan yang khas, perbedaan yang mencolok, tetapi juga kesamaan yang menarik dalam budaya masyarakatnya.

Keunikan Bahasa Jawa dan Batak
Keunikan Bahasa Jawa
Bahasa Jawa dikenal karena sistem tingkatannya, yang mencerminkan kesopanan dan tingkatan sosial dalam masyarakat. Tiga tingkatan utama dalam bahasa Jawa adalah:

  1. Ngoko – digunakan dalam percakapan sehari-hari antara teman sebaya atau orang yang lebih tua kepada yang lebih muda.
  2. Madya – merupakan tingkatan menengah yang biasa dipakai dalam situasi semi-formal.
  3. Krama – bahasa yang sangat sopan, digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau dalam konteks resmi.

Selain itu, bahasa Jawa juga memiliki aksara unik, yaitu Aksara Jawa atau Hanacaraka, yang masih diajarkan di sekolah-sekolah di Jawa.
Keunikan Bahasa Batak
Bahasa Batak terdiri dari beberapa dialek utama, seperti Batak Toba, Karo, Mandailing, Simalungun, Angkola, dan Pakpak. Setiap dialek memiliki ciri khas masing-masing. Yang menarik, masyarakat Batak Toba memiliki sistem penulisan kuno yang dikenal sebagai Aksara Batak atau Surat Batak, meskipun penggunaannya kini semakin jarang.
Keunikan lain dari bahasa Batak adalah nada dan intonasi yang kuat serta sering kali terdengar tegas dan lantang. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat Batak sering menggunakan ungkapan yang sarat makna dan filosofi, seperti ‘Horas’ yang berarti salam atau doa kesejahteraan.

Perbedaan Bahasa Jawa dan Batak

  1. Sistem Tingkatan Bahasa
    Bahasa Jawa memiliki tingkatan bahasa yang sangat kompleks, sementara bahasa Batak tidak memiliki sistem hierarki bahasa yang seketat bahasa Jawa
  2. Intonasi dan Pengucapan
    Bahasa Jawa cenderung lebih lembut dan halus dalam pelafalannya. Bahasa Batak memiliki intonasi yang lebih tegas, keras, dan penuh semangat.
  3. Dialek dan Ragam Bahasa
    Bahasa Jawa memiliki beberapa dialek seperti Jawa Ngapak, Jawa Mataraman, dan Jawa Timur-an. Bahasa Batak juga memiliki berbagai dialek, tetapi perbedaannya cukup signifikan sehingga penutur dari dialek berbeda kadang sulit untuk saling memahami.
  4. Penggunaan dalam Budaya
    Bahasa Jawa sangat berkaitan dengan adat istiadat Keraton dan budaya aristokrasi. Bahasa Batak lebih berkaitan dengan marga, hukum adat, dan sistem kekerabatan yang kuat.

Kesamaan Bahasa Jawa dan Batak

  1. Memiliki Aksara Sendiri, Baik bahasa Jawa maupun Batak memiliki aksara kuno yang mencerminkan sejarah dan tradisi menulis masyarakat.
  2.  Memiliki Peran dalam Budaya Adat
    Kedua bahasa tersebut digunakan dalam upacara adat, baik dalam pernikahan, kematian, maupun pertemuan adat lainnya.
  3. Dipengaruhi oleh Budaya Hindu-Buddha
    Sejarah mencatat bahwa baik bahasa Jawa maupun Batak memiliki pengaruh dari budaya Hindu-Buddha sebelum masuknya Islam dan Kristen di wilayah mereka.
  4. Menggunakan Bahasa yang Kaya Makna Filosofis
    Baik masyarakat Jawa maupun Batak memiliki banyak peribahasa dan ungkapan yang menggambarkan nilai-nilai kehidupan, kebijaksanaan, serta adat istiadat mereka.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Dosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874

admin

03 Jul 2025

Inoe, Medan, 12 Desember 2024, Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar, Dr. Asnawi, M.Hum. bersama tim dosen dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Retorika dalam Mengajar Berbasis Gaya Belajar Siswa Bagi Guru-Guru SDN 101874”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024 ini diikuti …

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU MELALUI MODUL MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS ALUR MERDEKA

admin

03 May 2025

Dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa calon guru di era digital, dosen-dosen Universitas Asahan melaksanakan kegiatan Penelitian di lingkungan FKIP Universitas Asahan pada 28 Februari 2025. Tim penelitian yang diketuai oleh Dr. Khairun Nisa, M.Pd., dengan anggota Ely Syafitri, M.Pd., Elfira Rahmadani, S.Pd.I., M.Pd., Syarinah Junianti Hasibuan, dan Dewi Susanti Purba menghadirkan pendekatan inovatif dalam pengembangan …

GENERASI CEMAS: KETIKA MEDIA SOSIAL MEMBENTUK STANDAR    HIDUP

admin

04 Apr 2025

By: Della Frice Br Manurung, Ana Theresia Br Sitepu, Dhea Ayuanda Setiap hari, jutaan orang menggulir layar ponsel mereka, menyaksikan kehidupan yang tampak sempurna dalam unggahan di media sosial. Pose tanpa cela, pencapaian yang menginspirasi, serta gaya hidup mewah yang ditampilkan menciptakan ilusi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan memiliki standar visual tertentu. Di balik gemerlapnya dunia …

MENILAI KUALITAS DAN RELEVANSI DALAM PEMBELAJARAN

admin

04 Apr 2025

Buku merupakan salah satu sumber utama dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Namun, tidak semua buku memiliki kualitas yang memadai untuk mendukung proses belajar yang efektif. Telaah buku menjadi penting untuk mengevaluasi apakah buku tersebut memenuhi standar pedagogis, relevansi dengan kurikulum, serta kemampuan untuk merangsang pemikiran kritis siswa. Artikel ini akan membahas beberapa aspek …

LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA PELESTARIAN BAHASA DAERAH

admin

01 Apr 2025

By: Pitria Nurul Saputri     Seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat mengalami perubahan, terutama dalam cara mereka mengumpulkan dan mengonsumsi informasi. Selama periode globalisasi dan revolusi industri 4.0, teknologi informasi telah berkembang pesat, memungkinkan orang untuk mengakses informasi dari seluruh dunia kapan saja dan di mana saja. Kemajuan ini tidak hanya mempermudah berbagai tugas, tetapi …

PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DAN ISU KEPUNAHAN

admin

01 Apr 2025

By : Anisa Putri Bahasa daerah di Indonesia saat ini terancam dengan sangat serius. Kepunahan sudah bukan sekadar potensi, tetapi sudah menjadi kenyataan. Data dari Kemendikbudristek menunjukkan bahwa jumlah bahasa daerah, seperti Tandia di Papua Barat dan Mawes di Papua, sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat. Penelitian dari Australian National University (ANU) pun memperkirakan bahwa …