Home » Publikasi » Berita » LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA PELESTARIAN BAHASA DAERAH

LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA PELESTARIAN BAHASA DAERAH

admin 01 Apr 2025 68

By: Pitria Nurul Saputri

    Seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat mengalami perubahan, terutama dalam cara mereka mengumpulkan dan mengonsumsi informasi. Selama periode globalisasi dan revolusi industri 4.0, teknologi informasi telah berkembang pesat, memungkinkan orang untuk mengakses informasi dari seluruh dunia kapan saja dan di mana saja. Kemajuan ini tidak hanya mempermudah berbagai tugas, tetapi juga membuka peluang besar di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam upaya pelesatarian budaya. Salah satu keunggulan utama dalam literasi digital adalah kemampuannya untuk menangkap, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi dengan lebih efisien. Jika dimanfaatkan dengan tepat, literasi digital dapat menjadi alat penting dalam melindungi warisan budaya, seperti bahasa daerah, sehingga tetap lestari di tengah pesatnya modernisasi.

    Dalam literasi digital terdapat dua aspek utama, yaitu konseptual dan operasional. Aspek operasional terlihat dalam pendidikan di mana siswa menggunakan komputer dan internet di sekolah maupun universitas. Di tengah modernisasi, masyarakat tetap perlu menghargai budaya mereka, terutama bahasa daerah. Bahasa daerah merupakan bagian integral dari budaya dan hasil kreativitas nenek moyang dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, diperlukan strategi untuk melestarikan bahasa daerah di era kemajuan teknologi.

    Salah satu cara mempertahankan bahasa daerah adalah dengan menerapkan literasi digital. Literasi bahasa daerah dapat diterapkan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat. Di lingkungan keluarga, orangtua perlu menumbuhkan kecintaan anak terhadap bahasa daerah dengan membiasakan mereka berkomunikasi dalam bahasa tersebut. Selain itu, orang tua juga perlu memperkenalkan anak pada berbagai konten digital, seperti buku, film animasi, dan lagu-lagu agar bahasa daerah tetap dikenal oleh generasi muda.

    Dalam dunia pendidikan, sekolah dan perguruan tinggi dapat memanfaatkan teknologi untuk melestarikan bahasa daerah. Pemanfaatan e-learning bahasa daerah, pengembangan kamus digital, serta pembuatan konten edukasi seperti video pembelajaran merupakan langkah efektif dalam melestarikan bahasa daerah. Selain itu, sekolah dapat mengadakan kompetisi literasi digital dalam bahasa daerah, seperti menulis cerita anak atau membuat vlog dalam bahasa tersebut.

    Dengan literasi digital sebagai alat pelestarian bahasa daerah, masyarakat semakin melek teknologi dan tetap mampu mempertahankan identitas budaya mereka. Kemajuan teknologi seharusnya tidak menjadi ancaman bagi keberadaan bahasa daerah, melainkan menjadi peluang untuk mengenalkannya kepada generasi mendatang. Jika setiap individu menyadari pentingnya melestarikan bahasa daerah, maka warisan budaya tersebut akan tetap terjaga dan berkembang seiring perkembangan zaman.

    Dengan menggunakan literasi digital sebagai alat untuk melestarikan bahasa daerah masyarakat menjadi lebih sadar teknologi dan mampu mempertahankan identitas budayanya. Kemajuan teknologi seharusnya tidak menjadi ancaman terhadap keberadaan bahasa daerah, tetapi menjadi kesempatan yang baik untuk memperkenalkan kepada generasi selanjutnya. Oleh karena itu, setiap orang memiliki peran dalam melestarikan warisan ini. Mulailah dengan hal-hal kecil seperti berdiskusi menggunakan bahasa daerah, menciptakan atau membagikan konten digital dalam bahasa daerah, hingga mendukung inisiatif edukasi berbasis teknologi. Jika kita semua berkontribusi, maka bahasa daerah dapat terus hidup dan berkembang di tengah modernisasi.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Dosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874

admin

03 Jul 2025

Inoe, Medan, 12 Desember 2024, Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar, Dr. Asnawi, M.Hum. bersama tim dosen dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Retorika dalam Mengajar Berbasis Gaya Belajar Siswa Bagi Guru-Guru SDN 101874”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024 ini diikuti …

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU MELALUI MODUL MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS ALUR MERDEKA

admin

03 May 2025

Dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa calon guru di era digital, dosen-dosen Universitas Asahan melaksanakan kegiatan Penelitian di lingkungan FKIP Universitas Asahan pada 28 Februari 2025. Tim penelitian yang diketuai oleh Dr. Khairun Nisa, M.Pd., dengan anggota Ely Syafitri, M.Pd., Elfira Rahmadani, S.Pd.I., M.Pd., Syarinah Junianti Hasibuan, dan Dewi Susanti Purba menghadirkan pendekatan inovatif dalam pengembangan …

GENERASI CEMAS: KETIKA MEDIA SOSIAL MEMBENTUK STANDAR    HIDUP

admin

04 Apr 2025

By: Della Frice Br Manurung, Ana Theresia Br Sitepu, Dhea Ayuanda Setiap hari, jutaan orang menggulir layar ponsel mereka, menyaksikan kehidupan yang tampak sempurna dalam unggahan di media sosial. Pose tanpa cela, pencapaian yang menginspirasi, serta gaya hidup mewah yang ditampilkan menciptakan ilusi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan memiliki standar visual tertentu. Di balik gemerlapnya dunia …

MENILAI KUALITAS DAN RELEVANSI DALAM PEMBELAJARAN

admin

04 Apr 2025

Buku merupakan salah satu sumber utama dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Namun, tidak semua buku memiliki kualitas yang memadai untuk mendukung proses belajar yang efektif. Telaah buku menjadi penting untuk mengevaluasi apakah buku tersebut memenuhi standar pedagogis, relevansi dengan kurikulum, serta kemampuan untuk merangsang pemikiran kritis siswa. Artikel ini akan membahas beberapa aspek …

BAHASA JAWA DAN BAHASA BATAK: KEUNIKAN, PERBEDAAN, DAN KESAMAANNYA DALAM BUDAYA MASYARAKAT

admin

01 Apr 2025

By: Widya Wahyuni Br Silalahi Indonesia adalah sebuah negara yang melimpah dengan warisan budaya dan bahasa daerah. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat ratusan bahasa daerah yang mencerminkan keragaman budaya masyarakat setempat. Dua bahasa yang memiliki pengaruh signifikan adalah bahasa Jawa dan bahasa Batak. Bahasa Jawa digunakan oleh suku Jawa yang dominan berada di Pulau Jawa, …

PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DAN ISU KEPUNAHAN

admin

01 Apr 2025

By : Anisa Putri Bahasa daerah di Indonesia saat ini terancam dengan sangat serius. Kepunahan sudah bukan sekadar potensi, tetapi sudah menjadi kenyataan. Data dari Kemendikbudristek menunjukkan bahwa jumlah bahasa daerah, seperti Tandia di Papua Barat dan Mawes di Papua, sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat. Penelitian dari Australian National University (ANU) pun memperkirakan bahwa …