- BeritaDosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874
- BUKUEMOSI DI USIA PRODUKTIF
- ESAI DAN OPINIMEMAHAMI PUISI ANAK DAN PENGAJARANNYA
- ESAI DAN OPINIAPRESIASI SASTRA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN
- BeritaMENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU MELALUI MODUL MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS ALUR MERDEKA

PENDIDIKAN KARAKTER, BEKAL MASA DEPAN
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Kampus, sebagai tempat pendidikan tinggi, tidak lagi cukup hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik. Lebih dari itu, perguruan tinggi memikul tanggung jawab besar untuk membentuk karakter mahasiswa, agar kelak mereka menjadi sarjana yang berintegritas, tangguh, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat (Kemendikbud, 2018).
Namun, kenyataannya, pendidikan karakter di perguruan tinggi masih sering terabaikan. Fokus utama masih didominasi oleh target capaian akademik, IPK tinggi, dan kelulusan tepat waktu. Mahasiswa didorong mengejar prestasi secara kognitif, namun belum sepenuhnya dibekali nilai- nilai moral dan etika yang kuat. Akibatnya, kita sering melihat fenomena plagiarisme, penyalahgunaan teknologi, bahkan kasus-kasus pelanggaran hukum yang melibatkan mahasiswa (Rohman, 2017).
Mengapa Pendidikan Karakter Itu Penting di Perguruan Tinggi?
Perguruan tinggi adalah tempat mahasiswa ditempa menjadi pribadi dewasa. Di sinilah masa transisi antara remaja menuju kedewasaan yang seharusnya diisi dengan pembentukan karakter kuat (Lickona, 2012). Mereka tidak hanya belajar teori di ruang kelas, tapi juga mulai mengasah nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, empati, dan rasa peduli terhadap sesama.
Pendidikan karakter penting karena saat lulus, gelar sarjana saja tidak cukup. Dunia kerja dan masyarakat lebih menghargai pribadi yang jujur, mampu bekerja sama, dan dapat dipercaya (Suyanto, 2010). Banyak perusahaan kini lebih selektif memilih kandidat bukan hanya karena IPK tinggi, tetapi juga karena integritas dan sikap profesionalnya (Turiman et al., 2012).
Di era digital seperti sekarang, tantangan etika semakin nyata. Mahasiswa mudah tergoda untuk melakukan plagiarisme karena akses ke sumber informasi begitu mudah. Di media sosial, tak sedikit mahasiswa yang terjebak dalam ujaran kebencian atau penyebaran informasi hoaks. Tanpa pendidikan karakter yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa disalahgunakan (Zubaedi, 2011).
Peran Kampus dalam Pendidikan Karakter
Sudah saatnya perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat belajar teori, tapi juga ruang untuk membangun karakter. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan kampus untuk memperkuat pendidikan karakter mahasiswa, di antaranya:
- Integrasi Nilai Karakter dalam Kurikulum
Setiap mata kuliah tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tapi juga harus menanamkan nilai integritas, tanggung jawab, dan etika (Prayitno, 2016). Misalnya, dalam tugas-tugas akademik, mahasiswa didorong untuk mengutamakan kejujuran dan menghindari praktik copy-paste tanpa sumber jelas.
- Kegiatan Pengembangan Diri di Luar Kelas
Organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, hingga program relawan harus difasilitasi lebih maksimal. Melalui aktivitas tersebut, mahasiswa bisa belajar kepemimpinan, solidaritas, empati, dan tanggung jawab sosial (Rohman, 2017).
- Peran Dosen sebagai Teladan
Dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga role model. Sikap dan perilaku dosen dalam membimbing, memberikan tugas, hingga bersikap adil pada mahasiswa akan membentuk budaya akademik yang sehat dan etis (Lickona, 2012).
- Penguatan Sistem Pengawasan Akademik
Perguruan tinggi harus memiliki sistem yang kuat untuk mengawasi integritas akademik, seperti penggunaan aplikasi pendeteksi plagiarisme, serta pemberian sanksi tegas bagi pelanggar aturan (Kemendikbud, 2018).
Pendidikan Karakter di Era Digital
Di era digital ini, tantangan pendidikan karakter semakin besar. Dunia maya membuka peluang untuk berkreasi, namun juga menyimpan risiko penyalahgunaan. Mahasiswa perlu dilatih untuk bijak menggunakan media sosial, menjaga etika berkomunikasi, dan tidak mudah terprovokasi informasi yang belum tentu benar (Turiman et al., 2012).
Pendidikan karakter bukan berarti mengurangi kebebasan berekspresi mahasiswa, justru memperkuat nilai tanggung jawab atas kebebasan tersebut. Mahasiswa harus memahami bahwa setiap tindakan, baik di dunia nyata maupun di dunia digital, mencerminkan nilai-nilai pribadi yang mereka miliki (Zubaedi, 2011).
Kesimpulan
Pendidikan karakter adalah bekal penting bagi mahasiswa di masa depan. Dunia kerja dan masyarakat luas membutuhkan pribadi yang tidak hanya pintar, tetapi juga jujur, tangguh, dan bertanggung jawab. Perguruan tinggi harus lebih serius menghadirkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas.
Sarjana yang cerdas secara akademik saja tidak lagi cukup. Karakter adalah nilai tambah yang justru menentukan apakah mereka mampu bertahan, bersaing, dan memberi kontribusi positif di tengah tantangan global. Pendidikan karakter hari ini adalah investasi besar untuk masa depan bangsa.
admin
26 Jun 2025
By: Sofi Ayu H Pengajaran sastra di sekolah dasar (SD)diarahkan terutama pada proses pemberian pengalaman bersastra.siswa diajak untuk mengenal bentuk dan isi sebuah karya sastra melalui kegiatan mengenal dan mengakrabi cipta sastra sehingga tumbuh pemahaman dan sikap menghargai cipta sastra sebagai suatu karya yang indah dan bermakna . …
admin
25 Jun 2025
By: Erika Ramadhani Siregar Di tengah kemajuan teknologi serta arus globalisasi yang begitu pesat, dunia anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat, termasuk dalam hal perihal pembentukan karakter. Kini, banyak dari mereka lebih akrab dengan hiburan konten digital dibandingkan dengan novel cerita. Dunia mereka dipenuhi oleh tayangan Youtube yang bergerak cepat, …
admin
04 Apr 2025
By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Buku teks adalah komponen utama dari proses pembelajaran di berbagai tingkat pendidikan. Sebagai sumber dan referensi utama untuk siswa dan guru, kualitas buku teks dan relevansi harus terus dinilai untuk memenuhi pengembangan sains dan kurikulum. Bisakah buku teks yang saat ini digunakan benar-benar menjawab tantangan pendidikan modern? Tinjauan kritis …
admin
04 Apr 2025
By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Sumatera Utara baru-baru ini mengalami hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Kota wisata Parapat, misalnya, diterjang banjir bandang pada Minggu, 16 Maret 2025, akibat hujan deras yang menyebabkan air bercampur lumpur mengalir dari perbukitan Bangun Dolok ke pusat kota, merendam Terminal Sosor Saba dan …
admin
04 Apr 2025
By: Vira Aulia, Aridha Silfani Kesehatan mental di kalangan remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah. Contoh nyata adalah kasus menyedihkan seorang mahasiswa UGM yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 11 sebuah hotel di Yogyakarta, yang menunjukkan bahwa ada keadaan darurat kesehatan mental di antara remaja di Indonesia. Bunuh diri merupakan penyebab …
admin
04 Apr 2025
By: Indah Syapriani, Dela Putriana, Grcae Stefani Br. Sembiring. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan harapan baru bagi pembangunan nasional dengan menetapkan beberapa proyek strategis nasional (PSN) untuk periode 2025-2029. Salah satu program utama yang diusung adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. …
03 Jan 2025 436 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, tim dosen dari berbagai program studi di Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan, yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Program Studi Ekonomi Manajemen, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu …
03 Jan 2025 382 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, bersama tim dosen dari Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu Patumbak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital. Bertajuk “Sosialisasi Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek dan …
14 Dec 2024 343 views
By: Nailah Zahiyyah, Indry Ayu Lizahra Pada saat ini rasa kepedulian sosial dan empati mulai memudar. Berdasarkan permasalahan tersebut pembentukan karakter peduli sosial dan empati penting untuk dilakukan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses memanusiakan manusia. Pendidikan harus mampu membantu pertumbuhan fisik dan psikis manusia tanpa dibatasi usia tertentu. pendidikan merupakan suatu usaha untuk menambah …
Comments are not available at the moment.