Home » ESAI DAN OPINI » PERAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN BAHASA DAERAH

PERAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN BAHASA DAERAH

admin 01 Apr 2025 44

By: Sindy Rahmadani Sitorus

    Bahasa daerah adalah salah satu bagian dari identitas budaya, meliputi sejarah, nilai, dan cara berpikir masyarakat. Namun, di era globalisasi, eksistensi makna bahasa daerah sedang dalam masalah serius. Pendekatan global untuk semua area kehidupan telah membuat generasi muda bahkan lebih dekat dengan bahasa nasional atau bahasa asing dan di beberapa daerah bahkan tidak terlibat dalam kehidupan sehari-hari generasi muda. Dalam situasi seperti ini, keluarga adalah elemen terakhir yang dengan sungguh-sungguh terlibat dalam pelestarian bahasa daerah. Di samping itu, keluarga adalah lingkungan pertama yang anak hadapi. Anak terserap dalam komunikasi dengan dunia luar begitu lahir.

    Sekarang bayi hanya mengenal bahasa yang dipahami dan digunakan oleh orang tua dan saudara lain. Pada beberapa kasus generasi muda hampir hilang kemampuan berbicara di bahasa daerah. Alasannya adalah orang tua yang telah memutuskan bahasa ini tidak lebih modern atau universal dan akan sulit bagi anak untuk beradaptasi dan bersaing dengan dunia luar. Tentu saja, menggunakan bahasa materinya tidak akan menghambat pembelajaran bahasa lain, sebaliknya banyak memperkuat. Bahasa pengantar bukan hanya sarana komunikasi tetapi juga pusaka budaya untuk menyematkan nilai budaya leluhur. Semua bahasa memiliki ekspresi yang khas dan tidak semestinya diterjemahkan ke dalam bahasa lain.

    Saat inilah keluarga memainkan perannya. Orang tua bisa memunculkan kasih sayang akan budaya dengan menggunakan bahasa daerah. Mereka dapat menceritakan kisah-kisah rakyat, nyanyikan lagu daerah, atau bahkan berbicara dengan bahasa daerah sehari-hari. Tentu saja dengan cara ini anak-anak menjadi akrab dengan bahasa yang diwariskan Bapak dan Ibu. Namun, seiring berkembangnya teknologi, bahasa daerah memiliki dua tantangan utama yang menantang :

  1. Perubahan dalam pola komunikasi
  2. Kurangnya dukungan dari luar

     Anak-anak, terutama di kota besar terkenal dengan bahasa nasional atau asing melalui dunia daring, pesan singkat, televisi, dan lingkungan sekolah. Jika anak-anak itu sangat minim mendengar bahasa daerah, mereka biasanya akan kesulitan menguasainya. Selain itu, ada stigma di masyarakat bahwa bahasa daerah membuat mereka tampil “tolol” atau tidak modern. Sebagian besar, alasan ini membuat orang tua tidak mau mengajarkan bahasa daerah pada anak-anak. Bahkan, banyak negara sangat menetapkan pembelajaran dua bahasa Tiga bahasa selain bahasa nasional sebagai keahlian. Tantangan lain akan muncul tanpa hasrat dari masyarakat luar. Jika sekolah, teman ekonomi tidak membantu mendorong upaya menjaga bahasa daerah, anak-anak akan berpikir bahwa kursus tersebut harus boleh. Karena itu, keluarga tidak bisa sendirian. Kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk menjamin eksistensi bahasa daerah.

Keluarga bisa melakukan beberapa hal untuk menjaga kelestarian bahasa daerah :

Menyanyikan Lagu Daerah

Musik adalah alat yang sangat efektif untuk belajar bahasa. Orang tua dapat membawakan lagu daerah untuk anak-anak. Dengan begitu, anak akan lebih familiar dengan kosakata dan intonasi dari bahasa persamannya tersebut.

Menggunakan Teknologi Secara Baik

Penggunaan teknologi tidak selamanya buruk. Orang tua pun dapat terlibat dalan mengajarkan bahasa daerah dengan memberikan akses konten kepada anak, seperti video cerita rakyat, video permainan edukasi atau menggunakan aplikasi belajar bahasa daerah lainnya.

Mengikuti Kegiatan Budaya

Membersamai anak dalam kegiatan budaya seperti pertunjukan seni, festival, acara budaya atau bergabung dengan komunitas penutur bahasa daerah. Orang tua dapat mengajak anak untuk selalu melestarikan bahasa daerah yang mereka gunakan.

Masa globalisasi yang begitu kuat membuat sebuah bahasa lokal semakin terancam eksistensinya. Keluarga memiliki peran terpenting dalam melestarikan bahasa daerahnya. Melalui kebiasaan sehari-hari berbahasa daerah, membawakan anak cerita rakyak dan lagu-lagu daerah, serta menggunakan teknologi untuk membantu pembelajaran, keluarga memiliki kekuatan untuk memastikan bahas asali tetap digunakan dan diwariskan pada generasi penerus yang akan datang.

Melestarikan bahasa daerah bukan sekadar alat untuk berkomunikasi, tetapi juga identitas bangsa dan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Jika seluruh keluarga bangsa Indonesia sadar untuk merawat bahasa daerah mereka masing-masing, kekuaan dan eksistensinya pun tidak akan mudah tergantikan oleh perkembangan teknologi zaman now.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
MEMAHAMI PUISI ANAK DAN PENGAJARANNYA

admin

26 Jun 2025

By: Sofi Ayu H               Pengajaran sastra di sekolah dasar (SD)diarahkan terutama pada proses pemberian  pengalaman bersastra.siswa diajak untuk mengenal bentuk dan isi sebuah karya sastra melalui kegiatan mengenal dan mengakrabi cipta sastra sehingga tumbuh pemahaman dan sikap menghargai cipta sastra sebagai suatu karya yang indah dan bermakna . …

APRESIASI SASTRA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

admin

25 Jun 2025

By: Erika Ramadhani Siregar            Di tengah kemajuan teknologi serta arus globalisasi yang begitu pesat, dunia anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat, termasuk dalam hal perihal pembentukan karakter. Kini, banyak dari mereka lebih akrab dengan hiburan konten digital dibandingkan dengan novel cerita. Dunia mereka dipenuhi oleh tayangan Youtube yang bergerak cepat, …

MENAKAR KUALITAS DAN RELEVANSI DALAM PEMBELAJARAN

admin

04 Apr 2025

By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Buku teks adalah komponen utama dari proses pembelajaran di berbagai tingkat pendidikan. Sebagai sumber dan referensi utama untuk siswa dan guru, kualitas buku teks dan relevansi harus terus dinilai untuk memenuhi pengembangan sains dan kurikulum. Bisakah buku teks yang saat ini digunakan benar-benar menjawab tantangan pendidikan modern? Tinjauan kritis …

WASPADAI HUJAN LEBAT DISERTAI ANGIN KENCANG DAN BANJIR DI SUMUT

admin

04 Apr 2025

By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Sumatera Utara baru-baru ini mengalami hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Kota wisata Parapat, misalnya, diterjang banjir bandang pada Minggu, 16 Maret 2025, akibat hujan deras yang menyebabkan air bercampur lumpur mengalir dari perbukitan Bangun Dolok ke pusat kota, merendam Terminal Sosor Saba dan …

KRISIS KESEHATAN MENTAL REMAJA DI ERA DIGITAL SERTA TANTANGAN DAN SOLUSINYA

admin

04 Apr 2025

By: Vira Aulia, Aridha Silfani Kesehatan mental di kalangan remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah. Contoh nyata adalah kasus menyedihkan seorang mahasiswa UGM yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 11 sebuah hotel di Yogyakarta, yang menunjukkan bahwa ada keadaan darurat kesehatan mental di antara remaja di Indonesia. Bunuh diri merupakan penyebab …

MAKAN BERGIZI GRATIS APAKAH INI LANGKAH YANG TEPAT UNTUK MENGATASI STUNTING?

admin

04 Apr 2025

By: Indah Syapriani, Dela Putriana, Grcae Stefani Br. Sembiring. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan harapan baru bagi pembangunan nasional dengan menetapkan beberapa proyek strategis nasional (PSN) untuk periode 2025-2029. Salah satu program utama yang diusung adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. …