- BeritaPengabdian Internasional: Sosialisasi Permainan Engklek sebagai Media Pembelajaran di Desa Lubuk Cemara
- BeritaDosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874
- BUKUEMOSI DI USIA PRODUKTIF
- ESAI DAN OPINIMEMAHAMI PUISI ANAK DAN PENGAJARANNYA
- ESAI DAN OPINIAPRESIASI SASTRA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN

PENGARUH NADA BICARA TERHADAP MAKNA TUTURAN
By: Riska Dia Ivani dan Yessiva Khairunisa
1.1 Pendahuluan
Nada bicara dan tuturan adalah dua elemen yang saling terkait erat dalam komunikasi lisan. Nada bicara, atau intonasi, merupakan salah satu aspek penting dalam komunikasi verbal yang sering kali terabaikan. Padahal, nada bicara memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap makna suatu tuturan. Sebuah kalimat yang sama dapat memiliki makna yang sangat berbeda tergantung pada nada bicara yang digunakan. Dalam Kajian Pragmatik menekankan bahwa makna sebuah tuturan tidak hanya ditentukan oleh kata-kata yang diucapkan, tetapi juga oleh konteks dan cara penyampaiannya. Nada bicara, sebagai salah satu aspek prosodi, berkontribusi pada pemahaman makna yang dimaksudkan oleh penutur.Misalnya, sebuah kalimat yang sama dapat memiliki makna yang berbeda tergantung pada intonasi yang digunakan. Intonasi yang naik dapat menunjukkan pertanyaan, sedangkan intonasi yang turun dapat menunjukkan pernyataan. Nada bicara yang tinggi dapat menunjukkan kegembiraan atau kemarahan, sedangkan nada bicara yang rendah dapat menunjukkan kesedihan atau ketenangan.Menurut Hymes (1972) dalam peristiwa tutur ada sejumlah faktor yang menandai keberadaan peristiwa itu, salah satunya adalah nada suara dan ragam bahasa yang digunakan di dalam mengekspresikan tuturan.
Makna tuturan adalah pesan yang terkandung dalam sebuah ucapan atau kalimat yang diucapkan oleh seseorang. Makna ini tidak hanya sekadar arti kata-kata yang diucapkan, tetapi juga melibatkan konteks, situasi, dan maksud si pembicaranya. Sebuah tuturan selain berfungsi untuk menginformasikan atau mengatakan sesuatu, dapat juga dipergunakan untuk melakukan sesuatu. (Wijana (2009:22). Pragmatik membantu kita memahami bagaimana bahasa digunakan dalam interaksi sosial dan makna dalam konteks yang beragam.
Dalam kajian pragmatik, makna tuturan dipahami secara luas, tidak hanya terbatas pada arti kata-kata yang diucapkan, tetapi juga mencakup konteks, maksud, dan efek yang ditimbulkan oleh tuturan.
- Konteks sebagai Faktor Utama:
Pragmatik menekankan bahwa makna tuturan sangat bergantung pada konteks penggunaannya seperti:
Situasi: Tempat, waktu, dan keadaan saat tuturan diucapkan.
Hubungan antara penutur dan pendengar: Tingkat keakraban, status sosial, dan latar belakang budaya.Konteks membantu dalam menginterpretasikan makna yang tersirat atau tidak diucapkan secara langsung.
- Tindak Tutur:
Tindak tutur adalah konsep penting dalam pragmatik yang mengkaji bagaimana tuturan digunakan untuk melakukan tindakan. Misalnya, tuturan “Bisakah kamu menutup jendela?” tidak hanya sekadar pertanyaan, tetapi juga permintaan. Terdapat tiga jenis tindak tutur:
Lokusi: Arti harfiah dari tuturan.
Ilokusi: Maksud atau fungsi dari tuturan (misalnya, meminta, memerintah, berjanji).
Perlokusi: Efek atau dampak dari tuturan pada pendengar.
- Implikatur:
Implikatur adalah makna yang tersirat atau tidak diucapkan secara eksplisit, tetapi dapat dipahami dari konteks dan asumsi bersama antara penutur dan pendengar.
- Deiksis:
Deiksis adalah kata atau frasa yang maknanya bergantung pada konteks situasional, seperti “di sini,” “sekarang,” dan “saya.”
Pragmatik mengkaji bagaimana deiksis digunakan untuk merujuk pada elemen-elemen dalam konteks.
- Presuposisi:
Presuposisi adalah asumsi yang mendasari suatu tuturan. Misalnya, tuturan “Kapan kamu berhenti merokok?
Dalam kajian pragmatik, makna tuturan tidak hanya dilihat dari arti kata-katanya, tetapi juga dari bagaimana kata-kata tersebut digunakan dalam konteks tertentu untuk mencapai tujuan komunikasi.
Pragmatik membantu kita memahami bagaimana bahasa digunakan dalam interaksi sosial dan bagaimana makna diproduksi dan diinterpretasikan dalam konteks yang beragam.
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih memahami bagaimana nada bicara memengaruhi makna tuturan dan bagaimana kita dapat menggunakan nada bicara secara efektif dalam komunikasi.
1.2 faktor yang mempengaruhi nada bicara terhadap makna tutura
Nada bicara adalah salah satu aspek penting dalam komunikasi yang dapat memengaruhi makna tuturan secara signifikan. Berikut adalah beberapa faktor yang memengaruhi nada bicara terhadap makna tuturan:
- Emosi dan Sikap Penutur:
Emosi: Nada bicara dapat mencerminkan emosi penutur, seperti kegembiraan, kesedihan, kemarahan, atau ketakutan.
Misalnya, nada bicara yang tinggi dan cepat dapat menunjukkan kegembiraan atau kemarahan, sedangkan nada bicara yang rendah dan lambat dapat menunjukkan kesedihan atau ketenangan.
Sikap: Nada bicara juga dapat mencerminkan sikap penutur, seperti ramah, sopan, atau kasar. Misalnya, nada bicara yang lembut dan ramah dapat menunjukkan sikap sopan, sedangkan nada bicara yang keras dan kasar dapat menunjukkan sikap tidak sopan.
- Konteks Sosial dan Budaya
Konteks Sosial:
Konteks sosial, seperti hubungan antara penutur dan pendengar, dapat memengaruhi nada bicara.
Misalnya, seseorang mungkin menggunakan nada bicara yang lebih formal saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau berstatus lebih tinggi.
Budaya: Budaya juga dapat memengaruhi interpretasi nada bicara.
Misalnya, dalam beberapa budaya, nada bicara yang keras dianggap tidak sopan, sedangkan dalam budaya lain, nada bicara yang keras dianggap tegas.
- Intonasi dan Prosodi:
Intonasi:
Intonasi, atau pola naik turunnya nada suara, dapat membedakan makna tuturan.
Misalnya, intonasi yang naik dapat menunjukkan pertanyaan, sedangkan intonasi yang turun dapat menunjukkan pernyataan.
Prosodi:
Prosodi, atau aspek-aspek suprasegmental bahasa, seperti tekanan, durasi, dan jeda, juga dapat memengaruhi makna tuturan.
Misalnya, tekanan pada kata tertentu dapat mengubah makna kalimat.
- Tujuan Komunikasi:
Tujuan:
Tujuan penutur dalam menyampaikan tuturan dapat memengaruhi nada bicara.
Misalnya, seseorang mungkin menggunakan nada bicara yang tegas saat memberikan perintah, atau nada bicara yang lembut saat memberikan nasihat.
- Kepribadian Penutur:
Kepribadian:
Kepribadian penutur juga dapat memengaruhi nada bicara.
Misalnya, seseorang yang pemalu mungkin memiliki nada bicara yang lebih pelan, sedangkan seseorang yang ekstrovert mungkin memiliki nada bicara yang lebih keras.
Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih memahami bagaimana nada bicara memengaruhi makna tuturan dan bagaimana kita dapat menggunakan nada bicara secara efektif dalam komunikasi
1.3 Dampak mengaruh nada bicara terhadap makna tuturan
Nada bicara memiliki dampak yang signifikan terhadap makna tuturan, dan dampaknya bisa sangat luas, tergantung pada konteks dan tujuan komunikasi. Berikut adalah beberapa dampak utama dari pengaruh nada bicara terhadap makna tuturan:
- Perubahan Makna Literal:
Nada bicara dapat mengubah makna literal dari kata-kata yang diucapkan. Contohnya, kalimat “Dia datang” bisa memiliki arti yang berbeda tergantung pada intonasi.
Intonasi datar: Pernyataan fakta.
Intonasi naik: Pertanyaan.
Intonasi keras: Kejutan atau kemarahan.
- Penyampaian Emosi dan Sikap:
Nada bicara adalah pembawa utama emosi dan sikap. Ini memungkinkan penutur untuk menyampaikan perasaan mereka tanpa harus mengatakannya secara eksplisit.
Nada lembut: Kasih sayang, kelembutan.
Nada tinggi dan cepat: Kegembiraan, kecemasan.
Nada rendah dan lambat: Kesedihan, ketenangan.
Nada keras: Kemarahan, ketegasan.
- Penguatan atau Pelemahan Pesan:
Nada bicara dapat memperkuat atau melemahkan pesan yang disampaikan.
Nada tegas: Menekankan pentingnya pesan.
Nada ragu-ragu: Melemahkan keyakinan penutur.
- Pengaruh pada Hubungan Interpersonal:
Nada bicara memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan interpersonal.
Nada ramah: Menciptakan suasana yang nyaman dan akrab.
Nada kasar: Menyebabkan konflik dan ketegangan.
- Dampak pada Interpretasi Implikatur:
Implikatur adalah makna yang tersirat dalam tuturan. Nada bicara membantu pendengar untuk menginterpretasikan implikatur dengan benar.
Nada sarkastik: Menunjukkan bahwa penutur tidak bersungguh-sungguh.
Nada ironis: Menyampaikan makna yang berlawanan dengan apa yang dikatakan.
- Perbedaan Budaya:
Interpretasi nada bicara dapat bervariasi antar budaya. Apa yang dianggap sopan dalam satu budaya mungkin dianggap kasar dalam budaya lain.
Nada bicara adalah alat komunikasi yang sangat kuat yang dapat mengubah makna tuturan secara signifikan. Memahami dampak nada bicara sangat penting untuk komunikasi yang efektif.
Oleh karena itu, kesadaran akan nada bicara dan bagaimana pengaruhnya terhadap makna tuturan sangatlah penting agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar, dan pesan dapat tersampaikan dengan benar.
1.4 Pentingnya kesadaran nada bicara
Kesadaran akan nada bicara penting untuk komunikasi yang efektif. Penutur perlu menyesuaikan nada bicara dengan konteks dan tujuan komunikasi.Pendengar perlu memperhatikan nada bicara untuk memahami makna tuturan secara utuh.
Nada bicara adalah elemen penting dalam komunikasi yang berkontribusi pada pemahaman makna sebuah tuturan. Pemahaman yang mendalam tentang nada bicara dapat membantu kita untuk berkomunikasi secara lebih efektif.
Kesadaran akan nada bicara sangat penting dalam komunikasi karena memiliki dampak yang signifikan terhadap bagaimana pesan diterima dan diinterpretasikan. Nada bicara yang tidak sesuai dapat menyebabkan kesalahpahaman. Misalnya, nada bicara yang sarkastik bisa diartikan sebagai penghinaan jika tidak dipahami dengan benar. Dengan sadar mengatur nada bicara, kita dapat meminimalkan risiko kesalahpahaman dan memastikan pesan diterima sesuai dengan maksud.Nada bicara yang ramah dan sopan dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Sebaliknya, nada bicara yang kasar dan tidak sopan dapat merusak hubungan. Kesadaran akan nada bicara membantu kita menciptakan suasana komunikasi yang positif dan nyaman. kesadaran akan nada bicara membantu kita untuk menyesuaikan gaya komunikasi dengan konteks yang berbeda-beda. kesadaran akan nada bicara adalah keterampilan penting yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
Kesimpulan
Nada bicara memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap makna suatu tuturan. Intonasi, volume, dan tempo bicara dapat mengubah makna sebuah kalimat secara drastis. Misalnya,seperti kalimat yang sama dapat terdengar sebagai pertanyaan, pernyataan, atau kata perintah, tergantung pada bagaimana nada bicara digunakan. Dampak dari pengaruh nada bicara sangat signifikan dalam komunikasi sehari-hari. Nada bicara yang tepat dapat memperjelas maksud pembicara, membangun suasana, dan memperkuat hubungan antarindividu. Nada bicara yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahpahaman, konflik, dan bahkan merusak hubungan. Ada beberapa faktor yang memengaruhi bagaimana nada bicara memengaruhi makna tuturan. Pertama, konteks percakapan. Nada bicara yang sama dapat memiliki makna yang berbeda dalam situasi yang berbeda. Kedua, hubungan antara pembicara dan pendengar. Nada bicara yang digunakan kepada teman dekat akan berbeda dengan nada bicara yang digunakan kepada atasan. Ketiga, emosi pembicara. Nada bicara sering kali mencerminkan emosi yang sedang dirasakan oleh pembicara.Pentingnya pengaruh nada bicara terhadap makna tuturan tidak dapat diremehkan. Dalam komunikasi yang efektif, penting untuk menyadari bagaimana nada bicara dapat memengaruhi makna pesan yang disampaikan. Dengan memahami dan mengendalikan nada bicara, kita dapat meningkatkan kemampuan komunikasi kita dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain.
admin
26 Jun 2025
By: Sofi Ayu H Pengajaran sastra di sekolah dasar (SD)diarahkan terutama pada proses pemberian pengalaman bersastra.siswa diajak untuk mengenal bentuk dan isi sebuah karya sastra melalui kegiatan mengenal dan mengakrabi cipta sastra sehingga tumbuh pemahaman dan sikap menghargai cipta sastra sebagai suatu karya yang indah dan bermakna . …
admin
25 Jun 2025
By: Erika Ramadhani Siregar Di tengah kemajuan teknologi serta arus globalisasi yang begitu pesat, dunia anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat, termasuk dalam hal perihal pembentukan karakter. Kini, banyak dari mereka lebih akrab dengan hiburan konten digital dibandingkan dengan novel cerita. Dunia mereka dipenuhi oleh tayangan Youtube yang bergerak cepat, …
admin
04 Apr 2025
By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Buku teks adalah komponen utama dari proses pembelajaran di berbagai tingkat pendidikan. Sebagai sumber dan referensi utama untuk siswa dan guru, kualitas buku teks dan relevansi harus terus dinilai untuk memenuhi pengembangan sains dan kurikulum. Bisakah buku teks yang saat ini digunakan benar-benar menjawab tantangan pendidikan modern? Tinjauan kritis …
admin
04 Apr 2025
By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Sumatera Utara baru-baru ini mengalami hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Kota wisata Parapat, misalnya, diterjang banjir bandang pada Minggu, 16 Maret 2025, akibat hujan deras yang menyebabkan air bercampur lumpur mengalir dari perbukitan Bangun Dolok ke pusat kota, merendam Terminal Sosor Saba dan …
admin
04 Apr 2025
By: Vira Aulia, Aridha Silfani Kesehatan mental di kalangan remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah. Contoh nyata adalah kasus menyedihkan seorang mahasiswa UGM yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 11 sebuah hotel di Yogyakarta, yang menunjukkan bahwa ada keadaan darurat kesehatan mental di antara remaja di Indonesia. Bunuh diri merupakan penyebab …
admin
04 Apr 2025
By: Indah Syapriani, Dela Putriana, Grcae Stefani Br. Sembiring. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan harapan baru bagi pembangunan nasional dengan menetapkan beberapa proyek strategis nasional (PSN) untuk periode 2025-2029. Salah satu program utama yang diusung adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. …
03 Jan 2025 830 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, tim dosen dari berbagai program studi di Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan, yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Program Studi Ekonomi Manajemen, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu …
03 Jan 2025 770 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, bersama tim dosen dari Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu Patumbak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital. Bertajuk “Sosialisasi Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek dan …
18 Dec 2024 662 views
By: Siti Nurhalija, Rizky Fadhilah Filsafat pendidikan merupakan cabang filsafat yang berfokus pada kajian tentang hakikat pendidikan, termasuk tujuan, nilai, dan praktiknya. Sebagai disiplin ilmu, filsafat pendidikan berusaha memahami dan menjawab pertanyaan mendasar tentang apa itu pendidikan, mengapa pendidikan penting, dan bagaimana proses pendidikan seharusnya dilakukan. Filsafat pendidikan tidak hanya bertumpu pada teori, tetapi …
Comments are not available at the moment.