Home » Publikasi » Berita » KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI SOSIAL

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM INTERAKSI SOSIAL

admin 01 Apr 2025 68

By : M Fajar Dwiansyah, Claudia Cahaya A.

Dalam era digital yang semakin berkembang, media sosial telah menjadi ruang komunikasi utama bagi masyarakat. Setiap hari, jutaan orang berinteraksi melalui berbagai platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok. Tetapi, dengan kebebasan berekspresi yang ditawarkan, sering kali pengguna melupakan aspek kesantunan dalam berbahasa. Padahal, menurut Geoffrey Leech dalam teorinya tentang kesantunan berbahasa (1983), terdapat prinsip-prinsip yang seharusnya diterapkan dalam komunikasi, termasuk di ranah digital.

Salah satu aspek penting dalam teori Leech adalah maksim kebijaksanaan, di mana seseorang harus mengurangi kerugian bagi orang lain dan meningkatkan keuntungan bagi mereka. Dalam konteks media sosial, hal ini berarti pengguna harus berhati-hati dalam menyampaikan pendapat agar tidak menyinggung atau merugikan pihak lain. Misalnya, dalam berdiskusi tentang isu-isu yang sensitif, penting untuk menggunakan bahasa yang tidak bersifat menghasut agar tidak memicu konflik yang tidak perlu. Contoh kasus yang lagi viral saat ini adalah seorang konten kreator yang menyampaikan pendapat tanpa memikir kan kerugian yang di peroleh dari pendapatnya tersebut.

Selain itu, maksim pujian juga relevan dalam berkomunikasi di media sosial. Pengguna sering kali lebih mudah memberikan kritik dibandingkan pujian. Padahal, dengan lebih sering memberikan penghargaan atau pujian terhadap karya dan pendapat orang lain, maka suasana komunikasi akan menjadi lebih positif. Daripada harus mencemoh atau merendahkan seseorang, komentar yang membangun dan memberikan motivasi jauh lebih bermanfaat dalam membentuk lingkungan digital yang baik.

Maksim kesederhanaan juga perlu diterapkan, terutama dalam konteks membangun karya diri di media sosial. Banyak pengguna yang tanpa sadar menunjukkan sikap sombong atau pamer secara berlebihan, yang dapat menimbulkan kesan kurang santun dan menimbulkan kegaduhan. Menjaga keseimbangan antara berbagi pengalaman pribadi dan tetap rendah hati adalah kunci untuk menjaga interaksi dan komunikasi yang baik dengan sesama pengguna media sosial.

maksim kesepakatan juga berperan dalam menjaga keharmonisan komunikasi. Dalam perdebatan online, sering kali orang lebih fokus untuk membantah dan menolak pendapat orang lain tanpa mencari solusi. Dengan lebih banyak menekankan pada kesepakatan dan mencari solusi bersama, diskusi di media sosial dapat menjadi lebih produktif dan bermanfaat bagi semua pihak.

Terakhir, maksim simpati menekankan pentingnya menunjukkan empati terhadap perasaan orang lain. Dalam media sosial, ini berarti pengguna harus lebih berhati-hati dalam mengomentari pengalaman pribadi orang lain, terutama yang berkaitan dengan kesedihan atau masalah pribadi. Kata-kata yang penuh empati dan dukungan dapat membantu menciptakan ruang yang lebih nyaman dan aman bagi semua pengguna.

Kesantunan berbahasa dalam media sosial bukan hanya sekedar teori, tetapi juga merupakan kebutuhan dalam menjaga hubungan sosial yang harmonis. Dengan menerapkan prinsip-prinsip kesantunan seperti yang dikemukakan oleh Leech, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih nyaman, inklusif, dan beretika. Media sosial seharusnya menjadi tempat untuk berbagi informasi dan mempererat hubungan, bukan ajang untuk saling menjatuhkan atau menyebarkan ujaran kebencian. Oleh karena itu, mari kita mulai dari diri sendiri untuk lebih bijak dan santun dalam berkomunikasi di dunia maya.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Dosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874

admin

03 Jul 2025

Inoe, Medan, 12 Desember 2024, Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar, Dr. Asnawi, M.Hum. bersama tim dosen dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Retorika dalam Mengajar Berbasis Gaya Belajar Siswa Bagi Guru-Guru SDN 101874”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024 ini diikuti …

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU MELALUI MODUL MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS ALUR MERDEKA

admin

03 May 2025

Dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa calon guru di era digital, dosen-dosen Universitas Asahan melaksanakan kegiatan Penelitian di lingkungan FKIP Universitas Asahan pada 28 Februari 2025. Tim penelitian yang diketuai oleh Dr. Khairun Nisa, M.Pd., dengan anggota Ely Syafitri, M.Pd., Elfira Rahmadani, S.Pd.I., M.Pd., Syarinah Junianti Hasibuan, dan Dewi Susanti Purba menghadirkan pendekatan inovatif dalam pengembangan …

GENERASI CEMAS: KETIKA MEDIA SOSIAL MEMBENTUK STANDAR    HIDUP

admin

04 Apr 2025

By: Della Frice Br Manurung, Ana Theresia Br Sitepu, Dhea Ayuanda Setiap hari, jutaan orang menggulir layar ponsel mereka, menyaksikan kehidupan yang tampak sempurna dalam unggahan di media sosial. Pose tanpa cela, pencapaian yang menginspirasi, serta gaya hidup mewah yang ditampilkan menciptakan ilusi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan memiliki standar visual tertentu. Di balik gemerlapnya dunia …

MENILAI KUALITAS DAN RELEVANSI DALAM PEMBELAJARAN

admin

04 Apr 2025

Buku merupakan salah satu sumber utama dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Namun, tidak semua buku memiliki kualitas yang memadai untuk mendukung proses belajar yang efektif. Telaah buku menjadi penting untuk mengevaluasi apakah buku tersebut memenuhi standar pedagogis, relevansi dengan kurikulum, serta kemampuan untuk merangsang pemikiran kritis siswa. Artikel ini akan membahas beberapa aspek …

BAHASA JAWA DAN BAHASA BATAK: KEUNIKAN, PERBEDAAN, DAN KESAMAANNYA DALAM BUDAYA MASYARAKAT

admin

01 Apr 2025

By: Widya Wahyuni Br Silalahi Indonesia adalah sebuah negara yang melimpah dengan warisan budaya dan bahasa daerah. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat ratusan bahasa daerah yang mencerminkan keragaman budaya masyarakat setempat. Dua bahasa yang memiliki pengaruh signifikan adalah bahasa Jawa dan bahasa Batak. Bahasa Jawa digunakan oleh suku Jawa yang dominan berada di Pulau Jawa, …

LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA PELESTARIAN BAHASA DAERAH

admin

01 Apr 2025

By: Pitria Nurul Saputri     Seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat mengalami perubahan, terutama dalam cara mereka mengumpulkan dan mengonsumsi informasi. Selama periode globalisasi dan revolusi industri 4.0, teknologi informasi telah berkembang pesat, memungkinkan orang untuk mengakses informasi dari seluruh dunia kapan saja dan di mana saja. Kemajuan ini tidak hanya mempermudah berbagai tugas, tetapi …