Home » Esai dan Opini » PENDIDIKAN KARAKTER, BEKAL MASA DEPAN

PENDIDIKAN KARAKTER, BEKAL MASA DEPAN

admin 01 Apr 2025 160

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan kemudahan akses informasi, tantangan dunia pendidikan semakin kompleks. Kampus, sebagai tempat pendidikan tinggi, tidak lagi cukup hanya mencetak lulusan yang cerdas secara akademik. Lebih dari itu, perguruan tinggi memikul tanggung jawab besar untuk membentuk karakter mahasiswa, agar kelak mereka menjadi sarjana yang berintegritas, tangguh, dan siap berkontribusi positif bagi masyarakat (Kemendikbud, 2018).

Namun, kenyataannya, pendidikan karakter di perguruan tinggi masih sering terabaikan. Fokus utama masih didominasi oleh target capaian akademik, IPK tinggi, dan kelulusan tepat waktu. Mahasiswa didorong mengejar prestasi secara kognitif, namun belum sepenuhnya dibekali nilai- nilai moral dan etika yang kuat. Akibatnya, kita sering melihat fenomena plagiarisme, penyalahgunaan teknologi, bahkan kasus-kasus pelanggaran hukum yang melibatkan mahasiswa (Rohman, 2017).

Mengapa Pendidikan Karakter Itu Penting di Perguruan Tinggi?

Perguruan tinggi adalah tempat mahasiswa ditempa menjadi pribadi dewasa. Di sinilah masa transisi antara remaja menuju kedewasaan yang seharusnya diisi dengan pembentukan karakter kuat (Lickona, 2012). Mereka tidak hanya belajar teori di ruang kelas, tapi juga mulai mengasah nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, empati, dan rasa peduli terhadap sesama.

Pendidikan karakter penting karena saat lulus, gelar sarjana saja tidak cukup. Dunia kerja dan masyarakat lebih menghargai pribadi yang jujur, mampu bekerja sama, dan dapat dipercaya (Suyanto, 2010). Banyak perusahaan kini lebih selektif memilih kandidat bukan hanya karena IPK tinggi, tetapi juga karena integritas dan sikap profesionalnya (Turiman et al., 2012).

Di era digital seperti sekarang, tantangan etika semakin nyata. Mahasiswa mudah tergoda untuk melakukan plagiarisme karena akses ke sumber informasi begitu mudah. Di media sosial, tak sedikit mahasiswa yang terjebak dalam ujaran kebencian atau penyebaran informasi hoaks. Tanpa pendidikan karakter yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa disalahgunakan (Zubaedi, 2011).

Peran Kampus dalam Pendidikan Karakter

Sudah saatnya perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat belajar teori, tapi juga ruang untuk membangun karakter. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan kampus untuk memperkuat pendidikan karakter mahasiswa, di antaranya:

  1. Integrasi Nilai Karakter dalam Kurikulum

Setiap mata kuliah tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tapi juga harus menanamkan nilai integritas, tanggung jawab, dan etika (Prayitno, 2016). Misalnya, dalam tugas-tugas akademik, mahasiswa didorong untuk mengutamakan kejujuran dan menghindari praktik copy-paste tanpa sumber jelas.

  1. Kegiatan Pengembangan Diri di Luar Kelas

Organisasi kemahasiswaan, kegiatan sosial, hingga program relawan harus difasilitasi lebih maksimal. Melalui aktivitas tersebut, mahasiswa bisa belajar kepemimpinan, solidaritas, empati, dan tanggung jawab sosial (Rohman, 2017).

  1. Peran Dosen sebagai Teladan

Dosen bukan hanya pengajar, tetapi juga role model. Sikap dan perilaku dosen dalam membimbing, memberikan tugas, hingga bersikap adil pada mahasiswa akan membentuk budaya akademik yang sehat dan etis (Lickona, 2012).

  1. Penguatan Sistem Pengawasan Akademik

Perguruan tinggi harus memiliki sistem yang kuat untuk mengawasi integritas akademik, seperti penggunaan aplikasi pendeteksi plagiarisme, serta pemberian sanksi tegas bagi pelanggar aturan (Kemendikbud, 2018).

Pendidikan Karakter di Era Digital

 Di era digital ini, tantangan pendidikan karakter semakin besar. Dunia maya membuka peluang untuk berkreasi, namun juga menyimpan risiko penyalahgunaan. Mahasiswa perlu dilatih untuk bijak menggunakan media sosial, menjaga etika berkomunikasi, dan tidak mudah terprovokasi informasi yang belum tentu benar (Turiman et al., 2012).

Pendidikan karakter bukan berarti mengurangi kebebasan berekspresi mahasiswa, justru memperkuat nilai tanggung jawab atas kebebasan tersebut. Mahasiswa harus memahami bahwa setiap tindakan, baik di dunia nyata maupun di dunia digital, mencerminkan nilai-nilai pribadi yang mereka miliki (Zubaedi, 2011).

Kesimpulan

Pendidikan karakter adalah bekal penting bagi mahasiswa di masa depan. Dunia kerja dan masyarakat luas membutuhkan pribadi yang tidak hanya pintar, tetapi juga jujur, tangguh, dan bertanggung jawab. Perguruan tinggi harus lebih serius menghadirkan pendidikan karakter dalam proses pembelajaran, baik di dalam maupun di luar kelas.

Sarjana yang cerdas secara akademik saja tidak lagi cukup. Karakter adalah nilai tambah yang justru menentukan apakah mereka mampu bertahan, bersaing, dan memberi kontribusi positif di tengah tantangan global. Pendidikan karakter hari ini adalah investasi besar untuk masa depan bangsa.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi

admin

30 Nov 2025

By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi  juga kekayaan budaya  dan  bahasa. Dengan  lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari  Sabang   sampai  Merauke,  bahasa-bahasa  ini merupakan  pilar  utama identitas lokal dan  nasional. Namun,  di tengah  arus  deras globalisasi dan  dominasi bahasa internasional  serta  Bahasa …

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

admin

30 Nov 2025

By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

admin

30 Nov 2025

By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …

Pengembangan Dan Revisi Bahan Ajar Non Cetak

admin

12 Nov 2025

By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kritis dan Bermakna Melalui Materi Debat

admin

04 Nov 2025

Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …

Pengaruh Tiktok Terhadap Perubahan Tingkah Laku Remaja

admin

04 Nov 2025

By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video  singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …