Home » Esai dan Opini » URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK AKHLAK PESERTA DIDIK

URGENSI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MEMBENTUK AKHLAK PESERTA DIDIK

admin 12 Dec 2024 350

By: Fadhillah sekar sari, Cheisya Anastasya

Pendidikan karakter di Indonesia dirasa perlu ditanamkan sejak dini, mengingat merosotnya moralitas peserta didik di era globalisasi. Moralitas menjadi satu unsur yang menunjukkan kualitas bagi kehidupan masyarakat. Orang-orang beragama memiliki asumsi bahwa agama selalu mengajarkan pengikutnya untuk berbuat baik dan melarangnya melakukan kesalahan. Sedangkan budayawan berasumsi moralitas seseorang diliat dari sebagaimana seseorang mematuhi nilai dan norma di masyarakat.Penanaman pendidikan karakter melalui tiga tahap yaitu internalisasi dan eksternalisasi. Dalam ketiga proses penanaman tersebut bisa menunjukkan hasil positif tentunya karakter peserta didik juga baik. Akan tetapi jika dari tiga proses tidaklah maksimal makan hasil yang didapat peserta didik juga tidak maksimal. Proses internalisasi menjadi proses dasar atau pondasi bagi pendidikan karakter peserta didik, dimana keluarga menjadi pembentuk dasar karakter berupa pengenalan karakter kepada peserta didik. Dan eksternalisasi merupakan proses selanjutnya dari internalisasi dimana proses ini di isi oleh tenaga pendidikan, teman sebaya, media sosial.

Tujuan pendidikan karakter sendiri yang diharapkan pemerintah Indonesia ialah yang pertama, agar dapat mengembangkan hati nurani atau kolbu pada diri peserta didik agar memiliki nilai-nilai karakter budaya dan mempunyai karakter bangsa pada dirinya, yang kedua dapat menanamkan nilai-nilai bangsa atau budaya yang religious terhadap peserta didik agar dapat mengembangkan kebiasaan peserta didik dengan perilaku yang terpuji yang sejalan dengan nilai-nilai
Fungsi dari pendidikan karakter sendiri yaitu membentuk dan mengembangkann potensi peserta didik agar dapat berfikir secara baik dan dapat berahati-hati dalam berprilaku, dan dengan adanya implementai pendidikan karakter dalam membentuk akhlak supaya dapat memperkuat dan memperbaiki peran kesatuan pendidikan,keluarga dan masyarakat agar dapat ikut berpartisipasi dalam mengembangkann potensi Negara yang maju dan,sejahtera tanpa melupakan etika kesopanan budaya masing-masing.

Implementasi Pendidikan Karakter

Implementasi pendidikan karakter bangsa sendiri bertujuan agar peserta didik dapat mengembangkan karakter mereka masing-masing secara individu agar dapat mampu mewujudkan nilai-nilai luhur yang ada dalam pancasila, seperti.: agar dapat memperkuat dan membangun karakter bangsa yang berjiwa multikultural, menanamkan dan mengembangkan potensi dasar pada diri peserta didik agar berhati baik, dan dapat meningkatkan peradapan dalam bangsa yang kompetitis dalam peradapan dunia. Semua ini mengacu pada peraturan perundang- undangan yang sudah berlaku dan sudah diyatakan dalam konsep naskah dalam strategi implementasi pendidikan budaya dan karakter pada bangsa di tingkat SMA, untuk menanamkan nilai karakter dan budaya pada diri peserta didik sendiri dapat dilakukan melalui integrasi yang ada dalam mata pelajaran, budaya pada sekolah, dan adanya pengembangan diri. Berhubungan dengan paparan diatas untuk merealisasikanya dengan adanya pendidikan budaya dan karakter bangsa di SMA,perlu adanya dilakukan pendekatan secara sistematis dan integratif dengan cara bekerja sama dengan seluruh pendukung, baik semua yang ada di sekolah, rumah (keluarga), dan masyarakat.

Pendidikan karakter sendiri sering di definisikan sebagai usaha yang dapat mempengaruhi karakter peserta didik, maka diadanya
implementasi pendidikankarakter dalam membentuk akhlak peserta didik agar menjadi lebih baik dan semua dapat diawali dengan mengubah karakter peserta didik dan menanamkan nilai-nilai positif pada diri peserta didik, karna pada dasarnya pendidikan karakter sendiri mengandung 3 (tiga) unsur, yaitu:

  1. Mengetahui dalam hal kebaikan.
  2. selalu mencintai dalam hal kebaikan.
  3. Dan selalu melakukan kebaikan.

Dalam pendidikan karakter sendiri peserta didik tidak diajarkan untuk hanya mengetahui dan mengenal mana perbuatan baik dan perbuatan kurang baik, akan tetapi peserta didik dalam pendidikan karakter diajarkan mananamkan kebiasaan yang baik sehingga peserta didik dapat faham dan mampu untuk melaksanakanya, jadi pendidikan karakter sendiri hampir sama misi nya dengan misi yang ada pada pendidikan akhlak dan pendidikan moral.

Membentuk Karakter Akhlak Peserta Didik

Membentuk karakter akhlak peserta didik sangatlah penting, karena sudah banyak sekali masyarakat awam beranggapan bahwa pendidikan di Indonesia telah gagal, baik dari jenjang menengah dan tinggi, itu semua dikarenakan maraknya pelajar yang sangat minim akhlak atau sopan santun. Seperti kurang memiliki sikap kesantunan baik di sekolah,rumah dan di masyarakat.Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa krisis nya pendidikan karakter akhlak peserta didik tidaklah hanya berpacu pada linngkungan sekolah saja akan tetapi lingkungan keluarga, masyarakat dan teman juga sangat mempengaruhi, oleh sebab itu untuk mengatasi minimnya karakter akhlak peserta didik yang baik tidak bisa memadai jika dilakukan hanya dilingkungkan sekolah saja, akan tetapi kita juga harus memperbaiki krisis moral,akhlak,dalam masyarakat luas, dalam lingkungan keluarga, dan lingkungan sekitar lainya.

Meski demikian, sekolah bukan berarti tidak dapat memulai upaya untuk mengatasi krisis karakter akhlak dan moral pada peserta didik
tersebut, setidaknya dengan dimulainya dilingkungan sekolah sendiri dapat menjadi titik pusat pada awal dari sebuah usaha penyembuhan krisis karakter akhlak, dan moral di masyarakat kita menyeluruh, walaupun dengan upaya itu belum dapat menyembuhkan semua krisis akan tetapi dengan di mulainya penanaman implementasi pendidikan karakter dalam membentuk akhlak peserta didik di selingkungan sekolah sudah satu langkah lebih baik, karena lingkungan sekolah memiliki posisi yang sangat strategis dalam lingkungan masyarakat itu sendiri. Jika diterapkan di sekolah untuk menanamkan implementassi pendidikan karakter dalam membentuk akhlak peserta didik yang lebih baik dapat dimulai dengan cara sebagai berikut.:

  1. Melalui penguatan pelaksanaan kurikulum
  2. Dengan mata pelajaran pendidikann agama islam (PAI)

adapun beberapa strategi yang diterapkan guru di sekolah tersebut untuk mengimplementasikan pendidikan karakter kemandirian dalam membentuk akhlakk peserta didik ialah.:

  1. Memberi tugas kepada peserta didik agar bisa memanfaatkan sumber belajar dari berbagai perpustakaan dan media sosial (internet
  2. Mengasah keterampilan peserta didik untuk berkreasi sekreatif
    mungkin menghias kelas sesuai kreatifitas masinng-masing individu, dan
  3. Pendidik (guru) membuat kontrak pembelajaran di setiap kelas. Strategi pembiasaan pembiasaan tersebut dilakukan untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada diri peserta didik.

KESIMPULAN

Berdasarkan apa yang telah dijelaskan mengenai implementasi pendidikan karakter dalam Membentuk Akhlak Peserta Didik bahwasannya perlu dilakukan sejak usia dini peserta didik.

Proses pembentukan karakter dan akhlak peserta didik melalui internalisasi di dalam lingkungan keluarga, institusionalisasi dalam lingkungan sekolah, dan eksternalisasi pada lingkungan masyarakat. Dalam pembentukan karakter dan akhlak peserta didik meliputi sejumlah tahapan yaitu perencanaan, implementasi dan evaluasi. Tahap Perencanaan dilakukan dengan adanya mengidentifikasi semua unsur yang berkaitan dengan pembentukan karakter peserta didik. Setelah perencanaan terbentuk, tahapan selanjutnya implementasi. Dalam tahap implementasi, pihak yang terkait dalam pembentukan karakter dan akhlak peserta didik harus mengimplementasikan apa yang telah di buat pada tahap perencanaan. Dan terakhir tahap evaluasi, tahap evaluasi diperlukan untuk mengetahui seberapa tingkat keberhasilan tahap implementasi yang telah dilakukan serta mengecek kembali setiap kegiatan yang telah terjadi, apakah masih ada kesalahan ataukah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan. Tahap evaluasi sangat penting dalam pembentukan karakter dan akhlak peserta didik karena memuat hasil seberapa jauh keberhasilan dalam pembentukan karakter peserta didik. Selain itu, tahap evaluasi bertujuan sebagai pondasi hasil dalam menentukan apa yang akan dilakukan tenaga kerja serta keluarga dalam pembentukan karakter dan akhlak peserta didik selanjutnya. Dalam ketiga tahapan tersebut jika dilakukan dengan maksimal tentunya akan mendapatkan hasil yang maksimal. Akan tetapi jika dalam pelaksanaan terdapat suatu kesalahan akan mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam pembentukan karakter dan akhlak peserta didik.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi

admin

30 Nov 2025

By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi  juga kekayaan budaya  dan  bahasa. Dengan  lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari  Sabang   sampai  Merauke,  bahasa-bahasa  ini merupakan  pilar  utama identitas lokal dan  nasional. Namun,  di tengah  arus  deras globalisasi dan  dominasi bahasa internasional  serta  Bahasa …

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

admin

30 Nov 2025

By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

admin

30 Nov 2025

By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …

Pengembangan Dan Revisi Bahan Ajar Non Cetak

admin

12 Nov 2025

By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kritis dan Bermakna Melalui Materi Debat

admin

04 Nov 2025

Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …

Pengaruh Tiktok Terhadap Perubahan Tingkah Laku Remaja

admin

04 Nov 2025

By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video  singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …