- Critical ReviewMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 9
- Esai dan OpiniPentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi
- Esai dan OpiniPENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT
- Critical ReviewPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
- Esai dan OpiniPERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

DAMPAK PENGGUNAAN GADGET PADA REMAJA
By: Aznisya Ajeng Putri, Refy Ristika
Gadget adalah perangkat elektronik yang dirancang untuk memudahkan berbagai aktivitas manusia melalui teknologi yang canggih dan praktis. Istilah gadget biasanya merujuk pada perangkat teknologi yang memiliki ukuran kecil, mudah dibawa, dan multifungsi. Contoh umum dari gadget adalah ponsel pintar, tablet, laptop,
smartwatch, dan perangkat lainnya yang sering digunakan untuk keperluan komunikasi, hiburan, hingga pekerjaan.
Gadget sering kali dilengkapi dengan berbagai fitur dan aplikasi yang terintegrasi dengan internet, memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi, berkomunikasi, bekerja, belajar, dan melakukan banyak aktivitas lainnya dari satu perangkat. Karena fungsi dan manfaatnya yang beragam, gadget telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari banyak orang, termasuk dalam lingkungan kerja, pendidikan, dan hiburan.Dengan demikian, gadget adalah perangkat yang memiliki peran besar dalam mendukung berbagai aspek kehidupan manusia.
Di era digital saat ini, penggunaan gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan remaja. Namun, penggunaan gadget yang berlebihan dapat membawa dampak positif dan negatif yang signifikan bagi perkembangan remaja. Oleh karena itu, penting untuk memahami kedua sisi tersebut agar penggunaan gadget dapat dimaksimalkan dan dampak negatifnya dapat diminimalkan.
Dampak Positif Penggunaan Gadget
Penggunaan gadget dapat memberikan berbagai manfaat bagi remaja. Pertama, akses informasi yang mudah dan cepat memungkinkan mereka untuk belajar dan menemukan pengetahuan baru dengan lebih efisien. Melalui internet, remaja dapat mengakses berbagai sumber belajar yang mendukung pendidikan mereka. Kedua, gadget juga memungkinkan remaja untuk berkomunikasi dengan teman dan keluarga, baik secara langsung maupun melalui platform media sosial. Interaksi ini dapat memperkuat hubungan sosial dan meningkatkan rasa kebersamaan, terutama di tengah pandemi yang membatasi pertemuan tatap muka. Selain itu, banyak aplikasi dan platform yang mendukung kreativitas remaja, seperti media untuk membuat musik, gambar, atau video. Dengan gadget, mereka dapat mengekspresikan diri dan mengembangkan bakat mereka dalam berbagai bidang.
Dampak Negatif Penggunaan Gadget
Di sisi lain, penggunaan gadget yang berlebihan dapat membawa dampak negatif yang serius. Salah satu dampak yang paling mencolok adalah masalah kesehatan mental. Remaja yang terlalu banyak menggunakan gadget seringkali mengalami stres, kecemasan, dan depresi, terutama akibat perbandingan sosial di media sosial. Kehidupan yang terlihat sempurna di dunia maya dapat menyebabkan perasaan rendah diri dan ketidakpuasan. Gangguan tidur juga menjadi masalah umum di kalangan remaja pengguna gadget. Paparan layar sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi konsentrasi dan performa akademik mereka.
Kurang tidur dapat mengakibatkan kelelahan dan menurunnya produktivitas. Selain itu, ketergantungan pada gadget dapat mengurangi interaksi sosial tatap muka. Banyak remaja lebih memilih berkomunikasi melalui pesan teks daripada bertemu langsung, yang dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial yang penting. Risiko keamanan juga menjadi perhatian, di mana remaja dapat menjadi korban bullying online, penipuan, atau penyebaran informasi pribadi yang tidak aman. Kecenderungan untuk membagikan informasi pribadi di media sosial tanpa mempertimbangkan konsekuensinya dapat mengancam keselamatan mereka.
Mengatasi penggunaan gadget yang berlebihan pada usia remaja adalah tantangan penting di era digital ini. Banyak remaja tergantung pada gadget untuk berkomunikasi, menghibur diri, dan belajar, tetapi penggunaan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan dampak negatif, baik secara fisik, mental, maupun sosial. Berikut ini adalah beberapa cara yang untuk membantu remaja menggunakan gadget secara positif:
- Menerapkan Batasan Waktu Penggunaan
Orang tua dan pengasuh dapat membantu dengan menerapkan batasan waktu penggunaan gadget. Misalnya, membatasi penggunaan gadget selama satu atau dua jam setelah sekolah atau menghindari penggunaan gadget setelah jam tertentu di malam hari.
- Mendorong Kegiatan Fisik dan Hobi
Mengajak remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik atau mengejar hobi di luar layar dapat membantu mengurangi ketergantungan pada gadget. Olahraga, seni, musik, atau kegiatan lain seperti memasak dan berkebun bisa menjadi alternatif menarik. Dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan di dunia nyata, remaja akan lebih banyak memiliki waktu yang produktif dan lebih sedikit waktu yang dihabiskan di depan layar.
- Memberi Contoh Penggunaan Gadget yang Sehat
Remaja cenderung meniru perilaku orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjadi contoh yang baik dalam penggunaan gadget. Misalnya, menghindari penggunaan gadget saat sedang bersama keluarga atau saat makan bersama. Sikap ini menunjukkan bahwa interaksi langsung lebih penting daripada aktivitas di layar.
- Mengajarkan Manajemen Waktu dan Prioritas
Remaja perlu diajarkan tentang manajemen waktu dan bagaimana cara memprioritaskan tugas atau kegiatan. Orang tua dan guru bisa membantu remaja dengan membuat jadwal harian atau mingguan yang mengatur waktu belajar, bermain, dan menggunakan gadget. Dengan pemahaman ini, remaja bisa lebih bertanggung jawab dalam mengatur waktu dan mengurangi penggunaan gadget yang berlebihan.
- Menjalin Komunikasi Terbuka
Penting bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang terbuka dengan remaja tentang alasan di balik pembatasan penggunaan gadget. Dengan mendiskusikan dampak positif dan negatif gadget secara jujur, remaja akan lebih mengerti pentingnya membatasi penggunaannya. Pendekatan ini juga memungkinkan remaja untuk menyampaikan keluh kesah atau kesulitan yang mereka hadapi sehingga orang tua bisa membantu mencari solusi yang sesuai.
- Meningkatkan Kesadaran tentang Dampak Gadget
Menjelaskan pada remaja mengenai dampak negatif penggunaan gadget yang berlebihan, seperti gangguan tidur, kecemasan, dan penurunan keterampilan sosial, bisa membantu mereka lebih termotivasi untuk membatasi penggunaannya. Misalnya, orang tua bisa berdiskusi tentang pentingnya menjaga kesehatan mata atau menghindari stres yang disebabkan oleh media sosial.
Tata cara penggunaan gadget yang baik dan benar:
- Batasi Waktu Penggunaan Gadget
- Tetapkan Batas Waktu Harian: Batasi penggunaan gadget sesuai kebutuhan, misalnya maksimal 2-3 jam di luar waktu belajar atau bekerja, agar tidak mengganggu waktu tidur atau aktivitas lainnya.
- Gunakan Fitur Batas Waktu Aplikasi: Banyak smartphone dan aplikasi yang memiliki pengaturan waktu harian untuk mengatur penggunaan secara otomatis.
- Prioritaskan Kegiatan Penting: Sebelum menggunakan gadget, pastikan tugas utama seperti belajar, olahraga, atau pekerjaan sudah selesai.
- Pilih Konten dan Aplikasi yang Bermanfaat
- Utamakan Aplikasi Edukatif dan Produktif: Gunakan gadget untuk mengakses aplikasi yang mendukung perkembangan diri, seperti aplikasi belajar bahasa, keterampilan baru, atau membaca e-book.
- Hindari Konten Negatif: Jauhi konten yang berisiko, seperti konten kekerasan, hoaks, atau situs yang tidak mendidik.
- Ikuti Akun atau Channel Positif: Di media sosial, ikuti akun yang memberikan inspirasi atau motivasi, serta hindari akun yang memengaruhi secara negatif.
- Jaga Kesehatan Fisik saat Menggunakan Gadget
- Gunakan Posisi Duduk yang Benar: Hindari posisi bungkuk atau menunduk terlalu lama yang bisa menyebabkan sakit leher atau punggung.
- Atur Jarak Pandang: Pastikan layar gadget tidak terlalu dekat dengan mata, dengan jarak ideal sekitar 30-40 cm.
- Istirahat Mata Secara Berkala: Terapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit menatap layar, alihkan pandangan sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik untuk mengurangi kelelahan mata.
- Terapkan Etika dan Tata Krama dalam Penggunaan Gadget
- Sopan dalam Berkomunikasi: Ketika berkomunikasi melalui gadget, gunakan bahasa yang sopan dan hindari kata-kata kasar.
- Hormati Privasi Orang Lain: Jangan membagikan informasi atau foto orang lain tanpa izin, dan jaga privasi data pribadi.
- Hindari Cyberbullying: Bersikap baik di dunia maya sama pentingnya dengan di kehidupan nyata, hindari menyebarkan ujaran kebencian atau komentar negatif.
- Gunakan Media Sosial dengan Bijak: Pastikan untuk selalu menyaring apa yang akan diunggah dan menjaga sikap yang positif di media sosial.
- Jaga Keseimbangan Antara Kehidupan Online dan Offline
- Buat Jadwal Gadget-Free: Tetapkan waktu tertentu, seperti saat makan atau sebelum tidur, di mana gadget tidak digunakan agar bisa lebih fokus pada kegiatan offline.
- Libatkan Diri dalam Kegiatan Fisik dan Sosial: Lakukan aktivitas yang tidak melibatkan gadget, seperti berolahraga, bertemu teman secara langsung, atau berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan.
- Hobi Tanpa Gadget: Cari hobi yang tidak melibatkan gadget, seperti melukis, menulis, atau bermain alat musik untuk menjaga keseimbangan hidup.
- Gunakan Gadget untuk Hal-hal Produktif
- Ikuti Kursus Online: Gunakan gadget untuk belajar hal-hal baru melalui kursus atau video edukatif.
- Manfaatkan Aplikasi Pengatur Tugas dan Waktu: Instal aplikasi yang membantu mengatur kegiatan harian dan membuat catatan, sehingga penggunaan gadget bisa lebih produktif.
- Gunakan Gadget sebagai Alat Kreatif: Gadget dapat dimanfaatkan untuk membuat karya kreatif seperti desain grafis, menulis, atau membuat video yang produktif dan inspiratif.
- Dengan menerapkan tata cara ini, kita bisa menggunakan gadget dengan bijak, tetap sehat, dan terhindar dari dampak negatif. Gadget bisa menjadi alat yang mendukung perkembangan diri jika digunakan secara sehat dan bertanggung jawab.
Kesimpulan Penggunaan gadget di kalangan remaja membawa dampak yang kompleks. Sementara gadget dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam hal pendidikan dan komunikasi, dampak negatifnya tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan remaja itu sendiri untuk mengembangkan kesadaran akan penggunaan gadget yang sehat dan seimbang. Dengan pendekatan yang tepat, remaja dapat memanfaatkan teknologi untuk kebaikan sambil menjaga kesehatan mental dan hubungan sosial mereka. Mendidik remaja tentang etika digital, batasan waktu penggunaan gadget, dan pilihan konten yang positif adalah langkah-langkah yang penting untuk menciptakan generasi yang cerdas dan bertanggung jawab di dunia digital.
admin
30 Nov 2025
By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi juga kekayaan budaya dan bahasa. Dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, bahasa-bahasa ini merupakan pilar utama identitas lokal dan nasional. Namun, di tengah arus deras globalisasi dan dominasi bahasa internasional serta Bahasa …
admin
30 Nov 2025
By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …
admin
30 Nov 2025
By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …
admin
12 Nov 2025
By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …
admin
04 Nov 2025
Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …
admin
04 Nov 2025
By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …
18 Dec 2024 2.217 views
By: Siti Nurhalija, Rizky Fadhilah Filsafat pendidikan merupakan cabang filsafat yang berfokus pada kajian tentang hakikat pendidikan, termasuk tujuan, nilai, dan praktiknya. Sebagai disiplin ilmu, filsafat pendidikan berusaha memahami dan menjawab pertanyaan mendasar tentang apa itu pendidikan, mengapa pendidikan penting, dan bagaimana proses pendidikan seharusnya dilakukan. Filsafat pendidikan tidak hanya bertumpu pada teori, tetapi …
03 Jan 2025 1.041 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, tim dosen dari berbagai program studi di Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan, yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Program Studi Ekonomi Manajemen, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu …
03 Jan 2025 989 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, bersama tim dosen dari Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu Patumbak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital. Bertajuk “Sosialisasi Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek dan …
Comments are not available at the moment.