Home » Esai dan Opini » PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENUMBUHKAN RASA KEPRIBADIAN SOSIAL DAN EMPATI

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENUMBUHKAN RASA KEPRIBADIAN SOSIAL DAN EMPATI

admin 14 Dec 2024 912

By: Nailah Zahiyyah, Indry Ayu Lizahra

Pada saat ini rasa kepedulian sosial dan empati mulai memudar. Berdasarkan permasalahan tersebut pembentukan karakter peduli sosial dan empati penting untuk dilakukan.

Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses memanusiakan manusia. Pendidikan harus mampu membantu pertumbuhan fisik dan psikis manusia tanpa dibatasi usia tertentu. pendidikan merupakan suatu usaha untuk menambah kecakapan dan perkembangan  seseorang  melalui  berbagai  fase.  pendidikan  juga  dapat  diartikan  sebagai usaha yang terencana dalam mewujudkan proses belajar dan pembelajaran untuk membentuk potensi  peserta  didik  dari  segi  keagamaan,  pengendalian  diri,  karakter,  kecerdasan  serta segala keterampilan yang dibutuhkannya sebagai manusia.

Namun penyelenggaraan pendidikan mengalami berbagai masalah dan krisis terutama pada sudut pandang tentang keberhasilan pendidikan yang hanya terfokus pada kecerdasan intelektual atau bahasa saja, sedangkan makna perbaikan Moralitas dan karakter peserta didik dikesampingkan.  Akibatnya  kini  semakin  maraknya  persaingan-persaingan  yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan nilai terbaik. Sikap saling menghargai, gotong

royong, empati sebagaimana nilai moralitas luhur budaya sudah mulai tergerus.

Masyarakat Indonesia yang dikenal sebagai masyarakat yang sopan, ramah, gotong royong sudah mulai menghilang, hanya tertinggal sifat yang mau menang sendiri sifat yang merasa dirinya dan kelompoknya yang paling benar menganggap orang lain yang berbeda dengannya adalah salah.

Pendidikan dapat diartikan sebagai    sarana transmisi dan transformasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai. Dalam menanamkan dan mengembangkan karakter bangsa lembaga pendidikan memiliki peranan yang penting dalam peletakan dasar moral dan kepribadian.  Sikap  empati perlu  untuk  ditumbuhkan  sebagai upaya pencegahan  terhadap disintegrasi yang terjadi di Indonesia. Salah satu caranya adalah dengan meletakkan dasar pendidikan moral dan karakter.

Pendidikan   karakter   merupakan   salah   satu   aspek   yang   sangat  penting   untuk membentuk kepribadian individu yang bertujuan untuk mengembangkan nilai-nilai moral, etika, dan sikap positif lainnya. Di dalamnya terkandung nilai-nilai kepedulian sosial dan empati  yang  sangat  dibutuhkan  dalam  kehidupan  bermasyarakat.  Pendidikan  karakter memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan empati di kalangan individu, terutama pada usia muda.

Di era globalisasi ini masyarakat jarang terlibat interaksi sosial akibat perkembangan teknologi dan media sosial, maka dari itu pendidikan karakter menjadi sangat penting untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas tetapi juga peduli dan berempati terhadap orang yang ada di sekitarnya.

Berikut ini beberapa alasan mengapa Pendidikan karakter sangat penting

1.   Membentuk Kepribadian yang peduli terhadap sesama

Pendidikan karakter mengajarkan nilai-nilai seperti kasih sayang, kejujuran, tanggung jawab, dan saling menghormati. Melalui pembelajaran nilai-nilai ini individu akan belajar untuk peduli terhadap kebutuhan orang lain, bukan hanya fokus pada kepentingan diri sendiri tetapi lebih terbuka untuk memahami dan membantu orang di sekitar baik dalam konteks keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

2.   Mengembangkan Empati

Empati adalah kemampuan untuk merasakan atau memahami perasaan orang lain. pendidikan  karakter  membantu  individu  untuk  melihat  dunia  dari  sudut  pandang orang lain, menghargai perbedaan, dan mengurangi sikap egois. Ini sangat penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Dengan empati, seseorang bisa merespon dengan lebih baik terhadap situasi dan perasaan orang lain, yang pada gilirannya mendorong sikap kepedulian sosial.

3.   Mendorong Ranggung Jawab Sosial

Dalam pendidikan karakter, salah satu nilai yang diajarkan adalah tanggung jawab, termasuk  tanggung  jawab  sosial.  Ini  mengajarkan  individu  untuk  tidak  hanya bertindak untuk kepentingan pribadi, tetapi juga untuk kesejahteraan bersama. Mengajarkan pentingnya kontribusi terhadap komunitas atau masyarakat dapat memupuk rasa tanggung jawab untuk membantu mereka yang membutuhkan atau terpinggirkan.

4.   Mencegah Perilaku Negatif

Pendidikan karakter yang baik membantu individu mengembangkan kecerdasan emosional dan sosial, yang berperan penting dalam mencegah perilaku negatif seperti kekerasan,  diskriminasi,  atau  apatisme.  Dengan  pemahaman  tentang  pentingnya empati dan kepedulian, individu cenderung lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan lebih mampu menjaga hubungan antar pribadi yang sehat.

5.   Menumbuhkan Rasa Solidaritas

Pendidikan karakter tidak hanya mengajarkan pentingnya peduli terhadap individu, tetapi juga terhadap kelompok dan masyarakat luas. Dalam dunia yang semakin terhubung ini, rasa solidaritas antar individu dari berbagai latar belakang sosial, budaya,  dan  ekonomi  menjadi sangat  penting  untuk  menciptakan  kedamaian  dan mengurangi konflik sosial.

Di  Era  globalisasi  dan   perkembangan   teknologi   sekarang   yang   sangat   pesat menjadikan seseorang melupakan rasa kepedulian dan empati. Kepedulian sosial adalah perasaan bertanggung jawab atas kesulitan yang dihadapi oleh orang lain dan terdorong untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya. Sedangkan empati adalah kemampuan untuk menempatkan diri di posisi orang lain dan merasakan apa yang mereka rasakan. Kepedulian sosial dan empati merupakan hal yang penting untuk membangun hubungan yang baik dalam keluarga, lingkungan sekolah, maupun masyarakat. Seseorang yang menanamkan kedua nilai

tersebut biasanya lebih peka terhadap masalah-masalah yang terjadi di lingkungan mereka dan berinisiatif untuk memberikan solusi.

Pendidikan karakter berperan penting untuk menumbuhkan nilai kepedulian sosial dan empati dengan bantuan sekolah, keluarga, dan lingkungan sosial. Pendidikan karakter dapat membekali dengan nilai-nilai yang akan membentuk pribadi yang mempunyai kepedulian sosial dan rasa empati.

Pendidikan karakter  menjadi sangat penting untuk  menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan empati, namun di era globalisasi saat ini memiliki tantangan sendiri. Kemajuan teknologi saat ini menjadikan individu menjadi fokus terhadap diri sendiri dan mengabaikan interaksi sosial. Hal tersebut membuat sulitnya menumbuhkan rasa empati di dalam diri setiap  individu.  Dengan  kemajuan  teknologi  ini  menjadikan  individu  cenderung  fokus terhadap dunia virtual dibandingkan dunia nyata. Hal tersebut mengurangi kesadaran setiap individu terhadap permasalahan sosial yang terjadi di sekitarnya.

Selain itu, ada beberapa tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan pendidikan karakter untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan empati

  1. Kurangnya Teladan yang Baik: Salah satu tantangan utama adalah kurangnya figur teladan yang dapat memberikan contoh positif, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.
  2. Pengaruh   Lingkungan:   Pengaruh  negatif   dari  media  sosial,  pergaulan,   atau lingkungan yang kurang  mendukung dapat mempengaruhi perkembangan karakter anak.
  3. Pendekatan yang Tidak Konsisten: Pendidikan karakter yang tidak dilakukan secara konsisten atau terintegrasi dalam berbagai aspek kehidupan anak bisa mengurangi efektivitasnya.
  4. Kurangnya   Fokus   pada   Pengembangan   Kecerdasan   Emosional:   Banyak pendidikan yang terlalu fokus pada pengembangan intelektual, sementara pengembangan emosional dan sosial kurang diperhatikan

Dengan adanya tantangan tersebut  menjadikan  Pendidikan  Karakter memiliki strategi yang dapat diterapkan, berikut ini strategi yang diterapkan dalam pendidikan karakter:

  1. Penanaman Nilai Melalui Contoh: Orang dewasa (guru, orang tua, dan pemimpin masyarakat) harus menjadi teladan atau contoh yang baik bagi anak-anak dan masyarakat. Perilaku baik yang diperlihatkan oleh orang dewasa akan lebih mudah diterima oleh anak-anak dan ditiru dalam kehidupan mereka.
  2. Pembelajaran Aktif dan Partisipatif: Mengajak siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang mengembangkan karakter, seperti diskusi, proyek sosial, dan aktivitas kemanusiaan. Ini membantu siswa untuk mempraktikkan nilai-nilai yang diajarkan dalam kehidupan nyata.
  3. Integrasi dalam Kurikulum: Pendidikan karakter bisa diintegrasikan ke dalam kurikulum pembelajaran  di sekolah.  Misalnya,  guru  dapat mengajarkan  nilai-nilai karakter  melalui  mata pelajaran,  seperti bahasa Indonesia,  sejarah,  atau  pelajaran agama.
  4. Kegiatan Ekstrakurikuler: Kegiatan di luar jam pelajaran formal, seperti organisasi siswa, kegiatan sosial, dan kerja bakti, juga merupakan wadah yang sangat baik untuk mengembangkan karakter dan kepedulian sosial.
  5. Penerapan   dalam   Kehidupan   Sehari-hari:   Pendidikan  karakter  tidak  hanya dilakukan  di sekolah, tetapi juga di rumah dan  lingkungan masyarakat. Orangtua memiliki  peran  penting  dalam  menanamkan  nilai-nilai  karakter  pada  anak-anak melalui pembiasaan perilaku positif di rumah.

Dengan adanya strategi tersebut dapat menjadikan Individu menerapkan pendidikan karakter seperti menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan empati. Ketika generasi saat ini memiliki kepedulian sosial dan empati yang kuat, mereka akan menjadi individu yang mampu melihat dan merespon kebutuhan masyarakat. Rasa kepedulian sosial dan empati juga berperan penting dalam membentuk individu yang tidak hanya sukses untuk diri sendiri, tetapi juga memberikan hal positif bagi orang lain.

Ada beberapa macam empati yang berbeda, berikut penjelasannya:

  1. Empati kognitif: memahami kondisi mental seseorang dan apa yang mereka pikirkan dalam merespons situasi tertentu.  Empati kognitif  merupakan sesuatu yang  terjadi di dalam pikiran.
  2. Empati afektif: kemampuan memahami emosi orang lain dan merespons dengan tepat. Empati ini akan membantu seseorang merasa tidak sendirian.
  3. Empati somatis: kemampuan memahami seseorang dan ikut merasakan reaksi secara fisik. Misalnya, ketika orang lain merasa tegang, maka orang yang berempati ikut merasa tegang.

Empati atau timbang rasa daya untuk memahami atau merasakan apa yang dialami orang lain dari sudut pandang mereka, yakni daya untuk menempatkan diri sendiri pada posisi orang lain.Definisi empati mencakup berbagai proses sosial, kognitif, dan emosional yang terutama berkaitan dengan memahami orang lain (khususnya perasaan orang lain). Jenis-jenis empati meliputi empati kognitif, empati emosional (atau afektif), empati somatik, dan empati spiritual

Inilah berbagai contoh dari sikap empati:

  1. Mendengarkan  dengan  Penuh  Perhatian:  Hal  simpel  ini  terkadang  dilupakan banyak orang, padahal mendengarkan dengan seksama saat seseorang sedang berbicara mengenai masalah mereka, itu penting. Biarkan dia  mengeluarkan keluh kesahnya, berikan perhatian penuh dan jangan menginterupsi, ini sikap nyata dari empati.
  2. Menunjukkan Kasih Sayang: Kontak fisik juga masuk dalam contoh sikap empati. Misalnya, memberikan pelukan ketika orang terdekat sedang sedih. Atau, mengusap bahu teman dan membiarkannya mencurahkan emosinya
  3. Membantu Dengan Ikhlas: Contoh sikap empati lainnya yang tidak disadari adalah membantu tanpa diminta. Kamu bisa menunjukkan rasa peduli dan kasih sayang dengan memberikan bantuan sesuai dengan kemampuan dan tanpa pamrih.
  4. Menolong temen yang sedang membutuhkan: Di lingkungan sekolah, sikap empati bisa diwujudkan dengan cara menolong teman yang membutuhkan. Seperti misalnya ketika teman sakit. Dengan menunjukkan sikap ini, maka Anda sudah menunjukkan sikap empati terhadap teman.
  5. Berikan Dukungan Emosi: Cara lain untuk menunjukkan sikap empati adalah lewat lisan. Tidak perlu panjang lebar, seperti “saya ada untukmu” atau “kita hadapi  bersama- sama,” cukup untuk memberikan dukungan moral dan emosi. Kesimpulan, Pendidikan   karakter   adalah   proses   yang   sangat   penting   untuk membentuk individu yang tidak hanya pintar, tetapi juga berbudi pekerti luhur dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

Pendidikan karakter juga berfungsi sebagai pondasi untuk menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan empati. Dengan menanamkan nilai-nilai positif sejak dini, individu akan lebih mampu memahami dan merasakakebutuhan orang lain, yang pada akhirnya akan mendorong terciptanya masyarakat   yang   lebih   harmonis,   adil,   dan   peduli   terhadap   sesama.   Seiring berkembangnya dunia, pendidikan karakter akan menjadi semakin relevan untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan sosial yang tinggi.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi

admin

30 Nov 2025

By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi  juga kekayaan budaya  dan  bahasa. Dengan  lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari  Sabang   sampai  Merauke,  bahasa-bahasa  ini merupakan  pilar  utama identitas lokal dan  nasional. Namun,  di tengah  arus  deras globalisasi dan  dominasi bahasa internasional  serta  Bahasa …

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

admin

30 Nov 2025

By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

admin

30 Nov 2025

By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …

Pengembangan Dan Revisi Bahan Ajar Non Cetak

admin

12 Nov 2025

By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kritis dan Bermakna Melalui Materi Debat

admin

04 Nov 2025

Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …

Pengaruh Tiktok Terhadap Perubahan Tingkah Laku Remaja

admin

04 Nov 2025

By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video  singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …