Home » Esai dan Opini » PENGARUH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI ERA DIGITALISASI

PENGARUH TEKNOLOGI PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI ERA DIGITALISASI

admin 20 Dec 2024 302

By: Nur Aisyah Putri, Nurul Widya Yolanda Nst

Dewasa ini perkembangan era teknologi digital telah mengubah paradigma pendidikan di seluruh dunia terkhusus Indonesia. Perkembangan dunia digitalisasi sangat mempengaruh teknologi pembelajaran terhadap hasil belajar siswa saat ini. Era digitalisasi telah membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan. Teknologi pembelajaran yang mencakup berbagai alat dan sumber daya digital dewasa ini digunakan untuk meningkatkan proses belajar mengajar diberbagai satuan pendidikan.

          Digitalisasi memberikan akses yang lebih luas ke sumber daya informasi. Hal ini menggiring siswa untuk dapat menjelajahi berbagai sumber pembelajaran secara digitalisasi, yang memperkaya sumber pengetahuan serta perspektif mereka. Namun, kesenjangan digital menjadi tantangan, hal ini terjadi karena tidak semua siswa memiliki akses yang sama terhadap teknologi digitalisasi.

       Seperti dikutip dari (Guri-Rosenblit, S. (2005). Open and Distance Learning in Higher Education: A Global Perspective. In Global Perspectives on E-learning: A Design Science Approach).

            Guri-Rosenblit dalam karyanya yang membahas, bagaimana pembelajaran terbuka dan jarak jauh telah berkembang secara global dalam konteks pendidikan tinggi. Penelitian ini menyoroti potensi teknologi untuk memperluas akses pendidikan dan menciptakan kesempatan belajar yang lebih inklusif. Ia mengemukakan bahwa meskipun teknologi memberikan peluang besar, tantangan seperti kualitas pendidikan, interaksi sosial, dan kesenjangan digital tetap menjadi perhatian utama. Melalui pendekatan desain sains, Guri-Rosenblit menyarankan bahwa pengembangan dan implementasi teknologi pendidikan harus berfokus pada efektivitas dan relevansi dalam konteks pendidikan yang beragam.

             Hasil studi lain juga menunjukkan bahwa desain pembelajaran yang efektif di kelas terbalik dapat menghasilkan hasil belajar yang lebih baik, menjadikan pendekatan ini sebagai strategi yang menjanjikan untuk meningkatkan pengalaman pendidikan di era digitalisasi.

Seperti dikutip pada laman Rienties, B., et al. (2016). The Impact of Learning Design on Students’ Learning Outcomes in a Flipped Classroom. Computers & Education, 95, 128-135. Dalam penelitianya, Rienties dan rekan-rekannya menyelidiki bagaimana desain pembelajaran memengaruhi hasil belajar siswa dalam konteks kelas terbalik. Mereka menemukan bahwa pendekatan ini tidak hanya meningkatkan pemahaman konten siswa tetapi juga meningkatkan keterlibatan dan motivasi. Penelitian ini menggarisbawahi pentingnya perencanaan dan pengorganisasian materi ajar dengan cara yang mendukung interaksi dan kolaborasi antara siswa.

            Penggunaan teknologi pembelajaran, seperti perangkat lunak pendidikan, aplikasi interaktif, dan platform pembelajaran daring, telah membawa perubahan signifikan dalam cara siswa belajar dan berinteraksi dengan materi pelajaran.

Pengaruh Positif Teknologi Pembelajaran

            Di era digitalisasi saat ini, teknologi pembelajaran telah merevolusi cara siswa untuk belajar serta berinteraksi dengan materi pembelajaran. Salah satu pengaruh positif yang paling mencolok adalah sebagai berikut :

  1. Akses yang Lebih Luas

Teknologi pembelajaran memungkinkan siswa untuk mengakses informasi dan sumber belajar dari berbagai penjuru dunia. Menurut Guri-Rosenblit (2005), pembelajaran berbasis teknologi dapat memperluas akses ke pengetahuan dan sumber daya pendidikan yang sebelumnya tidak tersedia di lingkungan lokal. Hal ini memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri dan menyesuaikan waktu belajar mereka.

  • Interaktivitas dan Keterlibatan

      Penggunaan media interaktif, seperti video, simulasi, dan kuis online, meningkatkan keterlibatan siswa. Penelitian oleh Rienties et al. (2016) menunjukkan bahwa pembelajaran interaktif dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi siswa, yang berdampak positif terhadap hasil belajar mereka.

  • Personalisasi Pembelajaran

           Teknologi memungkinkan personalisasi pengalaman belajar. Sistem pembelajaran adaptif dapat menyesuaikan konten dengan kebutuhan dan kemampuan individu siswa. Menurut penelitian oleh Kay dan Knaack (2008), personalisasi ini meningkatkan efektivitas pembelajaran dan hasil yang dicapai oleh siswa.

Kay, R. H., & Knaack, L. (2008). Exploring the use of Web 2.0 tools in higher education: A case study. Canadian Journal of Learning and Technology, 34(2).

  • Kolaborasi yang Lebih Baik

           Platform daring memfasilitasi kolaborasi antar siswa, memungkinkan mereka untuk bekerja sama dalam proyek dan diskusi. Hal ini tidak hanya meningkatkan hasil belajar, tetapi juga keterampilan sosial dan komunikasi. Johnson et al. (2014) menekankan pentingnya kolaborasi dalam proses pembelajaran modern.

Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. A. (2014). Cooperative Learning: Improving University Instruction by Basing Practice on Validated Theory. Journal on Excellence in College Teaching, 25(3), 85-118.

Tantangan dalam Implementasi Teknologi Digitalisasi Pembelajaran

           Meskipun terdapat berbagai manfaat,dewasa ini penggunaan teknologi pembelajaran juga menghadapi berbagai tantangan yakni sebagai berikut:

  1. Kesenjangan Digital

Akses terhadap teknologi tidak merata. Siswa dari latar belakang ekonomi rendah mungkin tidak memiliki akses yang sama dengan siswa dari latar belakang yang lebih baik. Menurut Warschauer (2003), kesenjangan digital dapat memperburuk ketidaksetaraan dalam pendidikan.

Warschauer, M. (2003). Technology and Social Inclusion: Rethinking the Digital Divide. MIT Press.

  • Keterampilan Digital

Tidak semua siswa memiliki keterampilan digital yang memadai untuk memanfaatkan teknologi pembelajaran secara efektif. Sebuah studi oleh Hague dan Payton (2010) menunjukkan bahwa keterampilan digital yang rendah dapat menghambat kemampuan siswa untuk belajar secara mandiri menggunakan teknologi.

Hague, C., & Payton, S. (2010). Digital Literacy Across the Curriculum. Becta Research Report.

  • Ketergantungan pada Teknologi

Ketergantungan berlebihan pada teknologi dapat menyebabkan pengurangan kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa. Menurut penelitian oleh He et al. (2020), siswa yang terlalu bergantung pada teknologi cenderung mengalami penurunan kemampuan kognitif.

He, W., et al. (2020). The Role of Technology in Enhancing the Development of Critical Thinking Skills. Educational Technology Research and Development.

          Penggunaan teknologi pembelajaran di era digitalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap hasil belajar siswa. Meskipun begitu banyak tantangan yang perlu dievaluasi kembali. Beragam manfaat yang ditawarkan, seperti akses yang lebih luas, interaktivitas, dan personalisasi, sangat berharga. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, penting bagi pendidik dan lembaga pendidikan untuk mengembangkan strategi yang memastikan semua siswa memiliki akses dan kemampuan untuk menggunakan teknologi di era digitalisasi dengan efektif merujuk dukungan peran serta utama pemerintah.

 

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi

admin

30 Nov 2025

By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi  juga kekayaan budaya  dan  bahasa. Dengan  lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari  Sabang   sampai  Merauke,  bahasa-bahasa  ini merupakan  pilar  utama identitas lokal dan  nasional. Namun,  di tengah  arus  deras globalisasi dan  dominasi bahasa internasional  serta  Bahasa …

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

admin

30 Nov 2025

By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

admin

30 Nov 2025

By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …

Pengembangan Dan Revisi Bahan Ajar Non Cetak

admin

12 Nov 2025

By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kritis dan Bermakna Melalui Materi Debat

admin

04 Nov 2025

Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …

Pengaruh Tiktok Terhadap Perubahan Tingkah Laku Remaja

admin

04 Nov 2025

By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video  singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …