- BeritaDosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874
- BUKUEMOSI DI USIA PRODUKTIF
- ESAI DAN OPINIMEMAHAMI PUISI ANAK DAN PENGAJARANNYA
- ESAI DAN OPINIAPRESIASI SASTRA DALAM PENGEMBANGAN KARAKTER PESERTA DIDIK SEKOLAH DASAR DI KOTA MEDAN
- BeritaMENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU MELALUI MODUL MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS ALUR MERDEKA

Mengungkap Makna di Balik Kata
By: M. Rifky Amantamora Nst
Pendahuluan
Komunikasi merupakan salah satu aspek fundamental dalam kehidupan manusia. Sejak zaman prasejarah hingga era digital seperti sekarang, manusia selalu bergantung pada komunikasi untuk menyampaikan pikiran, perasaan, dan informasi (Syaifuddin et al. 2024). Namun, komunikasi tidak hanya sekadar tentang kata-kata yang diucapkan atau ditulis. Ada lapisan makna yang lebih dalam yang sering kali tidak terlihat secara langsung, tetapi justru menjadi kunci untuk memahami pesan yang sebenarnya. Inilah yang menjadi fokus dari pragmatik, sebuah cabang ilmu linguistik yang mempelajari bagaimana konteks mempengaruhi interpretasi makna dalam komunikasi.
Pragmatik dalam komunikasi sehari-hari menjadi sangat penting karena manusia tidak selalu menyampaikan maksud mereka secara langsung. Terkadang, makna sebenarnya dari sebuah ucapan tersembunyi di balik kata-kata yang digunakan, dan hanya dapat dipahami melalui analisis konteks, situasi, dan hubungan antara pembicara dan pendengar (Pratiwi 2024). Essay ini akan membahas peran pragmatik dalam komunikasi sehari-hari, bagaimana makna di balik kata-kata dapat diungkap, serta implikasinya dalam interaksi sosial.
Pembahasan
- Pengertian Pragmatik dan Relevansinya dalam Komunikasi
Pragmatik adalah studi tentang bagaimana konteks mempengaruhi interpretasi makna dalam bahasa. Berbeda dengan semantik yang fokus pada makna harfiah dari kata-kata, pragmatik melihat bagaimana makna tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti situasi, hubungan sosial, dan pengetahuan bersama antara pembicara dan pendengar (Seneru et al. 2025). Misalnya, ketika seseorang mengatakan “Dingin ya?” dalam sebuah ruangan, makna sebenarnya mungkin bukan sekadar pernyataan tentang suhu, tetapi bisa berupa permintaan untuk menutup jendela atau menghidupkan pemanas.
Dalam komunikasi sehari-hari, pragmatik membantu kita memahami maksud yang tersirat (implikatur) di balik ucapan seseorang. Contoh lain adalah ketika seseorang mengatakan “Saya sudah makan” sebagai respons terhadap ajakan makan siang. Secara harfiah, kalimat ini menyatakan bahwa orang tersebut sudah makan, tetapi secara pragmatis, kalimat ini bisa berarti penolakan halus terhadap ajakan tersebut.
- Implikatur dan Prinsip Kerja Sama dalam Pragmatik
Salah satu konsep penting dalam pragmatik adalah implikatur, yang diperkenalkan oleh filsuf bahasa H.P. Grice. Implikatur merujuk pada makna yang tersirat yang tidak secara eksplisit diungkapkan dalam ucapan. Grice mengemukakan bahwa dalam komunikasi, ada prinsip kerja sama yang melibatkan empat maksim: kuantitas, kualitas, relevansi, dan cara (Fadli and Kasmawati 2020). Maksim kuantitas mengacu pada memberikan informasi yang cukup, tidak lebih dan tidak kurang. Maksim kualitas menekankan kebenaran informasi yang diberikan. Maksim relevansi mengharuskan informasi yang diberikan relevan dengan konteks pembicaraan. Sedangkan maksim cara mengacu pada kejelasan dan ketepatan dalam menyampaikan informasi.
Ketika seseorang melanggar salah satu dari maksim ini, pendengar akan mencoba mencari makna tersirat di balik ucapan tersebut. Misalnya, jika seseorang mengatakan “Saya punya dua mobil” ketika ditanya tentang kemampuannya mengemudi, pendengar mungkin akan menginterpretasikan bahwa orang tersebut ingin menunjukkan status sosialnya, meskipun hal itu tidak secara langsung diucapkan.
- Peran Konteks dalam Pragmatik
Konteks memainkan peran krusial dalam pragmatik. Konteks dapat berupa konteks linguistik (apa yang telah dikatakan sebelumnya), konteks situasional (di mana dan kapan komunikasi terjadi), dan konteks sosial (hubungan antara pembicara dan pendengar). Tanpa memahami konteks, makna sebenarnya dari sebuah ucapan bisa hilang atau salah diinterpretasikan (Putradi and Supriyana 2024).
Sebagai contoh, kata “kamu” dalam bahasa Indonesia bisa memiliki makna yang berbeda tergantung pada konteks penggunaannya. Jika seorang atasan mengatakan “Kamu sudah menyelesaikan laporan itu?” kepada bawahan, kata “kamu” di sini mungkin memiliki nuansa formal dan otoritatif. Namun, jika kata “kamu” digunakan dalam percakapan antara dua sahabat, nuansanya akan lebih santai dan akrab.
- Tindak Tutur (Speech Acts) dalam Pragmatik
Konsep lain yang penting dalam pragmatik adalah tindak tutur (speech acts), yang diperkenalkan oleh J.L. Austin dan dikembangkan lebih lanjut oleh John Searle. Tindak tutur mengacu pada tindakan yang dilakukan melalui ucapan, seperti meminta, memerintah, berjanji, atau meminta maaf. Tindak tutur dibagi menjadi tiga jenis: lokusi (makna harfiah dari ucapan), ilokusi (tujuan atau maksud dari ucapan), dan perlokusi (efek yang dihasilkan dari ucapan) (Nasarudin et al. 2023).
Misalnya, ketika seseorang mengatakan “Tolong tutup jendela,” tindak lokusinya adalah permintaan untuk menutup jendela, tindak ilokusinya adalah permintaan atau perintah, dan tindak perlokusinya adalah jendela yang ditutup oleh pendengar. Dalam komunikasi sehari-hari, memahami tindak tutur sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman.
- Pragmatik dalam Budaya dan Bahasa yang Berbeda
Pragmatik juga dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya yang berbeda memiliki norma dan konvensi komunikasi yang berbeda, yang dapat mempengaruhi interpretasi makna (Huda and Baskoro 2020). Misalnya, dalam budaya Jepang, penolakan sering kali disampaikan secara tidak langsung untuk menjaga harmoni sosial. Sebaliknya, dalam budaya Barat, penolakan cenderung disampaikan secara lebih langsung.
Contoh lain adalah penggunaan humor. Apa yang dianggap lucu dalam satu budaya mungkin tidak dianggap lucu dalam budaya lain karena perbedaan konteks dan nilai-nilai budaya. Oleh karena itu, pemahaman pragmatik yang baik juga melibatkan kesadaran akan perbedaan budaya dalam komunikasi.
Kesimpulan
Pragmatik memainkan peran yang sangat penting dalam komunikasi sehari-hari. Melalui pragmatik, kita dapat mengungkap makna di balik kata-kata yang diucapkan, memahami maksud tersirat, dan menghindari kesalahpahaman. Konsep-konsep seperti implikatur, prinsip kerja sama, konteks, dan tindak tutur membantu kita untuk lebih memahami bagaimana bahasa digunakan dalam interaksi sosial.
Selain itu, pragmatik juga mengingatkan kita akan pentingnya konteks budaya dalam komunikasi. Budaya yang berbeda memiliki norma dan konvensi komunikasi yang berbeda, yang dapat mempengaruhi interpretasi makna. Dalam era digital, pemahaman pragmatik menjadi semakin penting untuk memastikan bahwa komunikasi tetap efektif meskipun dilakukan melalui media yang terbatas.
Dengan memahami pragmatik, kita tidak hanya menjadi pendengar yang lebih baik, tetapi juga pembicara yang lebih efektif. Kita dapat menyampaikan pesan dengan lebih jelas dan menghindari kesalahpahaman yang dapat merusak hubungan sosial. Pragmatik, dengan demikian, bukan hanya sebuah studi tentang bahasa, tetapi juga sebuah alat untuk memahami manusia dan interaksi sosial yang kompleks.
admin
26 Jun 2025
By: Sofi Ayu H Pengajaran sastra di sekolah dasar (SD)diarahkan terutama pada proses pemberian pengalaman bersastra.siswa diajak untuk mengenal bentuk dan isi sebuah karya sastra melalui kegiatan mengenal dan mengakrabi cipta sastra sehingga tumbuh pemahaman dan sikap menghargai cipta sastra sebagai suatu karya yang indah dan bermakna . …
admin
25 Jun 2025
By: Erika Ramadhani Siregar Di tengah kemajuan teknologi serta arus globalisasi yang begitu pesat, dunia anak-anak mengalami perubahan yang sangat cepat, termasuk dalam hal perihal pembentukan karakter. Kini, banyak dari mereka lebih akrab dengan hiburan konten digital dibandingkan dengan novel cerita. Dunia mereka dipenuhi oleh tayangan Youtube yang bergerak cepat, …
admin
04 Apr 2025
By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Buku teks adalah komponen utama dari proses pembelajaran di berbagai tingkat pendidikan. Sebagai sumber dan referensi utama untuk siswa dan guru, kualitas buku teks dan relevansi harus terus dinilai untuk memenuhi pengembangan sains dan kurikulum. Bisakah buku teks yang saat ini digunakan benar-benar menjawab tantangan pendidikan modern? Tinjauan kritis …
admin
04 Apr 2025
By: Shella Sekar Wuni, Nurmaya Sari Sumatera Utara baru-baru ini mengalami hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Kota wisata Parapat, misalnya, diterjang banjir bandang pada Minggu, 16 Maret 2025, akibat hujan deras yang menyebabkan air bercampur lumpur mengalir dari perbukitan Bangun Dolok ke pusat kota, merendam Terminal Sosor Saba dan …
admin
04 Apr 2025
By: Vira Aulia, Aridha Silfani Kesehatan mental di kalangan remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dari pihak pemerintah. Contoh nyata adalah kasus menyedihkan seorang mahasiswa UGM yang mengakhiri hidupnya dengan melompat dari lantai 11 sebuah hotel di Yogyakarta, yang menunjukkan bahwa ada keadaan darurat kesehatan mental di antara remaja di Indonesia. Bunuh diri merupakan penyebab …
admin
04 Apr 2025
By: Indah Syapriani, Dela Putriana, Grcae Stefani Br. Sembiring. Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan harapan baru bagi pembangunan nasional dengan menetapkan beberapa proyek strategis nasional (PSN) untuk periode 2025-2029. Salah satu program utama yang diusung adalah program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. …
03 Jan 2025 440 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, tim dosen dari berbagai program studi di Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan, yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Program Studi Ekonomi Manajemen, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu …
03 Jan 2025 387 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, bersama tim dosen dari Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu Patumbak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital. Bertajuk “Sosialisasi Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek dan …
14 Dec 2024 343 views
By: Nailah Zahiyyah, Indry Ayu Lizahra Pada saat ini rasa kepedulian sosial dan empati mulai memudar. Berdasarkan permasalahan tersebut pembentukan karakter peduli sosial dan empati penting untuk dilakukan. Pendidikan memiliki peranan penting dalam proses memanusiakan manusia. Pendidikan harus mampu membantu pertumbuhan fisik dan psikis manusia tanpa dibatasi usia tertentu. pendidikan merupakan suatu usaha untuk menambah …
Comments are not available at the moment.