Home » Esai dan Opini » PERAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN BAHASA DAERAH

PERAN KELUARGA SEBAGAI BENTENG PERTAHANAN BAHASA DAERAH

admin 01 Apr 2025 226

By: Sindy Rahmadani Sitorus

    Bahasa daerah adalah salah satu bagian dari identitas budaya, meliputi sejarah, nilai, dan cara berpikir masyarakat. Namun, di era globalisasi, eksistensi makna bahasa daerah sedang dalam masalah serius. Pendekatan global untuk semua area kehidupan telah membuat generasi muda bahkan lebih dekat dengan bahasa nasional atau bahasa asing dan di beberapa daerah bahkan tidak terlibat dalam kehidupan sehari-hari generasi muda. Dalam situasi seperti ini, keluarga adalah elemen terakhir yang dengan sungguh-sungguh terlibat dalam pelestarian bahasa daerah. Di samping itu, keluarga adalah lingkungan pertama yang anak hadapi. Anak terserap dalam komunikasi dengan dunia luar begitu lahir.

    Sekarang bayi hanya mengenal bahasa yang dipahami dan digunakan oleh orang tua dan saudara lain. Pada beberapa kasus generasi muda hampir hilang kemampuan berbicara di bahasa daerah. Alasannya adalah orang tua yang telah memutuskan bahasa ini tidak lebih modern atau universal dan akan sulit bagi anak untuk beradaptasi dan bersaing dengan dunia luar. Tentu saja, menggunakan bahasa materinya tidak akan menghambat pembelajaran bahasa lain, sebaliknya banyak memperkuat. Bahasa pengantar bukan hanya sarana komunikasi tetapi juga pusaka budaya untuk menyematkan nilai budaya leluhur. Semua bahasa memiliki ekspresi yang khas dan tidak semestinya diterjemahkan ke dalam bahasa lain.

    Saat inilah keluarga memainkan perannya. Orang tua bisa memunculkan kasih sayang akan budaya dengan menggunakan bahasa daerah. Mereka dapat menceritakan kisah-kisah rakyat, nyanyikan lagu daerah, atau bahkan berbicara dengan bahasa daerah sehari-hari. Tentu saja dengan cara ini anak-anak menjadi akrab dengan bahasa yang diwariskan Bapak dan Ibu. Namun, seiring berkembangnya teknologi, bahasa daerah memiliki dua tantangan utama yang menantang :

  1. Perubahan dalam pola komunikasi
  2. Kurangnya dukungan dari luar

     Anak-anak, terutama di kota besar terkenal dengan bahasa nasional atau asing melalui dunia daring, pesan singkat, televisi, dan lingkungan sekolah. Jika anak-anak itu sangat minim mendengar bahasa daerah, mereka biasanya akan kesulitan menguasainya. Selain itu, ada stigma di masyarakat bahwa bahasa daerah membuat mereka tampil “tolol” atau tidak modern. Sebagian besar, alasan ini membuat orang tua tidak mau mengajarkan bahasa daerah pada anak-anak. Bahkan, banyak negara sangat menetapkan pembelajaran dua bahasa Tiga bahasa selain bahasa nasional sebagai keahlian. Tantangan lain akan muncul tanpa hasrat dari masyarakat luar. Jika sekolah, teman ekonomi tidak membantu mendorong upaya menjaga bahasa daerah, anak-anak akan berpikir bahwa kursus tersebut harus boleh. Karena itu, keluarga tidak bisa sendirian. Kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat diperlukan untuk menjamin eksistensi bahasa daerah.

Keluarga bisa melakukan beberapa hal untuk menjaga kelestarian bahasa daerah :

Menyanyikan Lagu Daerah

Musik adalah alat yang sangat efektif untuk belajar bahasa. Orang tua dapat membawakan lagu daerah untuk anak-anak. Dengan begitu, anak akan lebih familiar dengan kosakata dan intonasi dari bahasa persamannya tersebut.

Menggunakan Teknologi Secara Baik

Penggunaan teknologi tidak selamanya buruk. Orang tua pun dapat terlibat dalan mengajarkan bahasa daerah dengan memberikan akses konten kepada anak, seperti video cerita rakyat, video permainan edukasi atau menggunakan aplikasi belajar bahasa daerah lainnya.

Mengikuti Kegiatan Budaya

Membersamai anak dalam kegiatan budaya seperti pertunjukan seni, festival, acara budaya atau bergabung dengan komunitas penutur bahasa daerah. Orang tua dapat mengajak anak untuk selalu melestarikan bahasa daerah yang mereka gunakan.

Masa globalisasi yang begitu kuat membuat sebuah bahasa lokal semakin terancam eksistensinya. Keluarga memiliki peran terpenting dalam melestarikan bahasa daerahnya. Melalui kebiasaan sehari-hari berbahasa daerah, membawakan anak cerita rakyak dan lagu-lagu daerah, serta menggunakan teknologi untuk membantu pembelajaran, keluarga memiliki kekuatan untuk memastikan bahas asali tetap digunakan dan diwariskan pada generasi penerus yang akan datang.

Melestarikan bahasa daerah bukan sekadar alat untuk berkomunikasi, tetapi juga identitas bangsa dan bagian dari warisan budaya yang harus dilestarikan. Jika seluruh keluarga bangsa Indonesia sadar untuk merawat bahasa daerah mereka masing-masing, kekuaan dan eksistensinya pun tidak akan mudah tergantikan oleh perkembangan teknologi zaman now.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi

admin

30 Nov 2025

By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi  juga kekayaan budaya  dan  bahasa. Dengan  lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari  Sabang   sampai  Merauke,  bahasa-bahasa  ini merupakan  pilar  utama identitas lokal dan  nasional. Namun,  di tengah  arus  deras globalisasi dan  dominasi bahasa internasional  serta  Bahasa …

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

admin

30 Nov 2025

By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

admin

30 Nov 2025

By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …

Pengembangan Dan Revisi Bahan Ajar Non Cetak

admin

12 Nov 2025

By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kritis dan Bermakna Melalui Materi Debat

admin

04 Nov 2025

Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …

Pengaruh Tiktok Terhadap Perubahan Tingkah Laku Remaja

admin

04 Nov 2025

By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video  singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …