Home » Esai dan Opini » Analisis dan Revisi Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berdasarkan Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Kurikulum Merdeka

Analisis dan Revisi Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Indonesia Berdasarkan Prinsip Pengembangan Bahan Ajar Kurikulum Merdeka

admin 03 Nov 2025 129

By: Kartika Sari Devi. Pendidikan modern tidak lagi berorientasi pada hafalan, melainkan pada kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif. Perubahan paradigma ini menuntut guru dan calon pendidik untuk mampu merancang bahan ajar yang tidak hanya informatif, tetapi juga inspiratif. Dalam konteks inilah, Kurikulum Merdeka hadir sebagai inovasi pendidikan yang menekankan fleksibilitas, pembelajaran kontekstual, serta penguatan karakter peserta didik melalui Profil Pelajar Pancasila. Kajian terhadap bahan ajar Bahasa Indonesia menjadi penting untuk melihat sejauh mana prinsip-prinsip kurikulum tersebut diterapkan, baik dalam isi, struktur, maupun tujuan pembelajaran.

Buku kerja Bahasa Indonesia dengan topik “Mengungkap Fakta Alam Secara Objektif” merupakan contoh bahan ajar yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami dan menulis teks laporan hasil observasi (LHO). Materi ini bertujuan agar siswa mampu mengenali struktur teks, menemukan informasi faktual, menulis laporan observasi dengan bahasa yang objektif, serta mempresentasikannya secara ilmiah. Buku ini juga dilengkapi dengan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills), latihan literasi dan numerasi, serta muatan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Dengan demikian, secara konseptual, bahan ajar ini sudah selaras dengan arah kebijakan Kurikulum Merdeka yang menekankan penguatan kompetensi dan karakter.

Namun, hasil analisis menunjukkan bahwa bahan ajar tersebut masih memiliki beberapa keterbatasan. Dari segi kelayakan isi, materi sudah sesuai dengan kompetensi dasar yaitu memahami dan menulis teks laporan hasil observasi, tetapi penyajiannya masih bersifat deskriptif dan informatif. Belum terdapat contoh teks laporan utuh yang dapat membantu siswa menganalisis struktur dan kaidah kebahasaan secara konkret. Akibatnya, kemampuan berpikir kritis siswa belum terasah secara optimal. Dari sisi kelayakan bahasa, gaya penulisan cenderung terlalu ilmiah dan kurang komunikatif bagi siswa SMP. Hal ini membuat bahan ajar berpotensi terasa kaku dan sulit dipahami.

Keterkaitan antara materi dengan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) sebenarnya sudah cukup baik. Materi tentang teks laporan hasil observasi telah mengacu pada KI-3 (pengetahuan) dan KI-4 (keterampilan) yang menekankan pemahaman dan penerapan bahasa secara faktual dan prosedural. Namun, kegiatan belajar dalam LKS belum sepenuhnya menuntun siswa untuk mencapai KD 4.1, yaitu menyusun teks laporan hasil observasi berdasarkan kegiatan nyata. Tanpa aktivitas eksploratif seperti observasi lingkungan atau praktik menulis laporan berbasis pengalaman langsung, siswa hanya akan berhenti pada tahap memahami teori tanpa menguasai keterampilan aplikatif.

Oleh karena itu, revisi bahan ajar menjadi langkah penting agar proses pembelajaran lebih terukur dan bermakna. Lembar Kerja Siswa (LKS) perlu dilengkapi dengan rumusan capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang eksplisit. Capaian pembelajaran menjadi tolok ukur utama agar guru dan siswa memahami arah kompetensi yang ingin dicapai. Selain itu, LKS sebaiknya memuat contoh teks laporan observasi yang lengkap, kegiatan analisis struktur teks, serta panduan menulis yang sistematis—mulai dari menentukan objek, mengumpulkan data, hingga menyusun laporan akhir. Penambahan komponen refleksi di akhir kegiatan juga dapat membantu siswa menilai pemahamannya sendiri, sehingga pembelajaran menjadi lebih personal dan bermakna.

Revisi lain yang tak kalah penting adalah penguatan aspek kontekstual dan karakter. Kegiatan observasi dapat diarahkan pada isu-isu lingkungan sekitar, seperti kebersihan sekolah, pelestarian alam, atau budaya lokal. Dengan begitu, pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengasah keterampilan berbahasa, tetapi juga menumbuhkan empati sosial, kepedulian lingkungan, dan rasa cinta tanah air. Integrasi nilai Profil Pelajar Pancasila—gotong royong, bernalar kritis, kreatif, dan berakhlak mulia—dapat dimasukkan ke dalam setiap kegiatan belajar agar tujuan pembelajaran selaras dengan pembentukan karakter.

Secara keseluruhan, hasil revisi menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar Bahasa Indonesia harus berlandaskan prinsip keseimbangan antara isi, tujuan, capaian, dan konteks kehidupan siswa. Guru bukan hanya penyampai materi, tetapi perancang pengalaman belajar yang menantang dan bermakna. Bahan ajar yang baik adalah bahan ajar yang hidup—menginspirasi siswa untuk berpikir, bereksperimen, dan berkreasi. Dengan penerapan prinsip-prinsip pengembangan bahan ajar dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan mampu melahirkan generasi pembelajar yang kritis, komunikatif, dan berkarakter kuat sebagai cerminan pelajar Pancasila.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Pentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi

admin

30 Nov 2025

By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi  juga kekayaan budaya  dan  bahasa. Dengan  lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari  Sabang   sampai  Merauke,  bahasa-bahasa  ini merupakan  pilar  utama identitas lokal dan  nasional. Namun,  di tengah  arus  deras globalisasi dan  dominasi bahasa internasional  serta  Bahasa …

PENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT

admin

30 Nov 2025

By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …

PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

admin

30 Nov 2025

By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …

Pengembangan Dan Revisi Bahan Ajar Non Cetak

admin

12 Nov 2025

By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …

Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Kritis dan Bermakna Melalui Materi Debat

admin

04 Nov 2025

Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …

Pengaruh Tiktok Terhadap Perubahan Tingkah Laku Remaja

admin

04 Nov 2025

By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video  singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …