Home » Publikasi » Berita » PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DAN ISU KEPUNAHAN

PEMERTAHANAN BAHASA DAERAH DAN ISU KEPUNAHAN

admin 01 Apr 2025 54

By : Anisa Putri

Bahasa daerah di Indonesia saat ini terancam dengan sangat serius. Kepunahan sudah bukan sekadar potensi, tetapi sudah menjadi kenyataan. Data dari Kemendikbudristek menunjukkan bahwa jumlah bahasa daerah, seperti Tandia di Papua Barat dan Mawes di Papua, sudah tidak lagi digunakan oleh masyarakat. Penelitian dari Australian National University (ANU) pun memperkirakan bahwa ratusan bahasa daerah di Indonesia berisiko punah sebelum abad ke-21 berakhir. Menurut pandangan saya, ini bukan hanya berkaitan dengan menurunnya jumlah penutur, tetapi juga dengan hilangnya nilai-nilai budaya, sejarah, dan identitas komunitas yang telah dijaga selama bergenerasi

Untuk mengatasi masalah ini, bagian dari pemerintah telah mengambil berbagai Tindakan atau perlakuan, antara lain memasukkan bahasa daerah dalam kurikulum pendidikan, mendorong penggunaannya di tempat umum, serta mengadakana acara budaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Anak muda juga dianjurkan untuk lebih sering memakai Bahasa daerah, baik dalam percakapan sehari – hari maupun dalam pembuatan konten digital. Namun, menurut saya , usaha ini tidak akan berjalan efektif jika hanya bergantung pada kebijakan resmi tanpa adanya kesadaran masyarakat untuk tetap menggunakan dan melestarikan Bahasa daerah dalam kehidupan sehari – hari.

Menurut saya, masalah utama dalam upaya pelestarian Bahasa daerah bukan sekedar keterbatasan kebijakan, tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat. Banyak orang tua yang lebih memilih untuk berbicara atau berkomunikasi dalam bahasa Indonesia atau bahasa asing saat berbicara dengan anak-anak mereka, berharap untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan global. Dampaknya, pemakaian Bahasa daerah semakin berkurang dan hanya dianggap sebagai sesuatu yang dipelajari di sekolah, bukan sebagai aspek penting dalam kehidupan sehari – hari yang perlu dilestarikan.

Selain itu, penyusunan jumlah penutur asli bahasa daerah turut menjadi faktor yang mempercepat kepunahannya. Ketika bahasa daerah tidak lagi digunakan dalam komunikasi sehari – hari, secara bertahap bahasa tersebut akan hilang dan akhirnya punah. Menurut saya, pelestarian Bahasa daerah tidak hanya diperjuangkan melalui Pendidikan formal, tetapi juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari – hari di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Salah satu strategi yang menurut saya dapat efektif dalam menjaga keberlangsungan bahasa daerah adalah dengan menanamkan rasa bangga terhadap bahasa tersebut sejak usia dini. Orang tua memiliki tanggung jawab yang signifikan dalam memperkenalkan bahasa daerah kepada anak-anak mereka, sehingga bahasa ini tetap hidup dalam keseharian. Selain itu, media juga dapat berperan penting dengan menyediakan lebih banyak konten dalam Bahasa daerah, seperti film, lagu, dan flatform digital, agar generasi muda lebih tertarik untuk menggunakannya.

Jika pelestarian Bahasa daerah hanya mengandalkan kebijakan pemerintah tanpa keterlibatan aktif masyarakat, maka Bahasa daerah akan semakin tersisih dan berisiko punah. Oleh karena itu, saya percaya bahwa pelestarian Bahasa daerah bukan hanya menjadi tugas pemerintah, melainkan juga tanggung jawab semua elemen masyarakat agar Bahasa ini tetap hidup dan tidak punah.

Comments are not available at the moment.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*

*

*

Related post
Dosen UMN Al Washliyah Laksanakan Pelatihan Retorika Mengajar Berbasis Gaya Belajar di SDN 101874

admin

03 Jul 2025

Inoe, Medan, 12 Desember 2024, Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat sekolah dasar, Dr. Asnawi, M.Hum. bersama tim dosen dari Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Washliyah mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk “Pelatihan Retorika dalam Mengajar Berbasis Gaya Belajar Siswa Bagi Guru-Guru SDN 101874”. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, 12 Desember 2024 ini diikuti …

MENINGKATKAN KOMPETENSI MAHASISWA CALON GURU MELALUI MODUL MEDIA PEMBELAJARAN DIGITAL BERBASIS ALUR MERDEKA

admin

03 May 2025

Dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa calon guru di era digital, dosen-dosen Universitas Asahan melaksanakan kegiatan Penelitian di lingkungan FKIP Universitas Asahan pada 28 Februari 2025. Tim penelitian yang diketuai oleh Dr. Khairun Nisa, M.Pd., dengan anggota Ely Syafitri, M.Pd., Elfira Rahmadani, S.Pd.I., M.Pd., Syarinah Junianti Hasibuan, dan Dewi Susanti Purba menghadirkan pendekatan inovatif dalam pengembangan …

GENERASI CEMAS: KETIKA MEDIA SOSIAL MEMBENTUK STANDAR    HIDUP

admin

04 Apr 2025

By: Della Frice Br Manurung, Ana Theresia Br Sitepu, Dhea Ayuanda Setiap hari, jutaan orang menggulir layar ponsel mereka, menyaksikan kehidupan yang tampak sempurna dalam unggahan di media sosial. Pose tanpa cela, pencapaian yang menginspirasi, serta gaya hidup mewah yang ditampilkan menciptakan ilusi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan memiliki standar visual tertentu. Di balik gemerlapnya dunia …

MENILAI KUALITAS DAN RELEVANSI DALAM PEMBELAJARAN

admin

04 Apr 2025

Buku merupakan salah satu sumber utama dalam proses pembelajaran di berbagai jenjang pendidikan. Namun, tidak semua buku memiliki kualitas yang memadai untuk mendukung proses belajar yang efektif. Telaah buku menjadi penting untuk mengevaluasi apakah buku tersebut memenuhi standar pedagogis, relevansi dengan kurikulum, serta kemampuan untuk merangsang pemikiran kritis siswa. Artikel ini akan membahas beberapa aspek …

BAHASA JAWA DAN BAHASA BATAK: KEUNIKAN, PERBEDAAN, DAN KESAMAANNYA DALAM BUDAYA MASYARAKAT

admin

01 Apr 2025

By: Widya Wahyuni Br Silalahi Indonesia adalah sebuah negara yang melimpah dengan warisan budaya dan bahasa daerah. Dari Sabang hingga Merauke, terdapat ratusan bahasa daerah yang mencerminkan keragaman budaya masyarakat setempat. Dua bahasa yang memiliki pengaruh signifikan adalah bahasa Jawa dan bahasa Batak. Bahasa Jawa digunakan oleh suku Jawa yang dominan berada di Pulau Jawa, …

LITERASI DIGITAL SEBAGAI SARANA PELESTARIAN BAHASA DAERAH

admin

01 Apr 2025

By: Pitria Nurul Saputri     Seiring dengan meningkatnya standar hidup masyarakat mengalami perubahan, terutama dalam cara mereka mengumpulkan dan mengonsumsi informasi. Selama periode globalisasi dan revolusi industri 4.0, teknologi informasi telah berkembang pesat, memungkinkan orang untuk mengakses informasi dari seluruh dunia kapan saja dan di mana saja. Kemajuan ini tidak hanya mempermudah berbagai tugas, tetapi …