- Critical ReviewMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 9
- Esai dan OpiniPentingnya Melestarikan Bahasa Daerah di Tengah GempuranGlobalisasi
- Esai dan OpiniPENGARUH MEDIA SOSIAL TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT
- Critical ReviewPENGEMBANGAN BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN BAHAN AJAR
- Esai dan OpiniPERANAN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH

KREATIVITAS LINGUISTIK: MENELUSURI TREN BAHASA ANTARA GENERASI Z DAN ALPHA
By: Della Frice, Ana Dhea
Bahasa, sebagai sarana komunikasi utama manusia, terus berevolusi seiring perkembangan zaman. Di era digital ini, Generasi Z dan Generasi Alpha menunjukkan dinamika penggunaan bahasa yang unik, didorong oleh pengaruh teknologi dan media sosial. Keduanya menghadirkan pola komunikasi yang tidak hanya inovatif tetapi juga menantang dalam konteks lintas generasi. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi tren linguistik yang berkembang di antara kedua generasi tersebut, tantangan yang mereka hadapi, serta peran pendidikan dalam mendukung kreativitas bahasa mereka.
Karakteristik Bahasa Generasi Z dan Alpha
Generasi Z (lahir antara 1997-2012) tumbuh bersama teknologi internet dan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan Twitter. Platform ini bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga wadah untuk menciptakan tren bahasa baru. Istilah seperti “FOMO” (Fear of Missing Out), “savage”, atau singkatan seperti “IDK” (I Don’t Know) menjadi bagian dari identitas linguistik mereka. Mereka sering menggabungkan teks, gambar, emoji, dan meme untuk menyampaikan pesan yang kompleks dengan cara yang sederhana dan menarik.
Generasi Alpha (lahir setelah 2013), di sisi lain, merupakan generasi yang sejak lahir telah terbiasa dengan teknologi canggih. Mereka lebih banyak dipengaruhi oleh konten multimedia seperti video YouTube, game online, dan aplikasi edukasi. Komunikasi mereka cenderung multimodal, menggunakan kombinasi teks, suara, dan visual. Pola ini membentuk cara mereka berinteraksi, baik secara formal maupun informal.
Tantangan Komunikasi Lintas Generasi
Meskipun kreativitas linguistik ini mengesankan, tidak dapat disangkal bahwa ada kesenjangan komunikasi antara generasi muda dan generasi yang lebih tua. Istilah dan gaya bahasa baru sering kali tidak dimengerti oleh orang tua atau pendidik, yang menyebabkan potensi miskomunikasi.
Selain itu, evolusi bahasa yang sangat cepat di media sosial menuntut Generasi Z dan Alpha untuk terus mengikuti tren. Namun, ini dapat memicu tekanan sosial dan rasa tidak aman jika mereka merasa tertinggal dalam memahami istilah baru. Tantangan lain adalah menjaga etika komunikasi di dunia digital, terutama dalam menghadapi potensi cyberbullying atau penyalahgunaan bahasa.
Pendekatan Pendidikan untuk Mendukung Kreativitas Linguistik
Untuk menjembatani kesenjangan ini dan mendukung perkembangan bahasa yang positif, pendidikan memainkan peran yang sangat penting. Salah satu pendekatan yang efektif adalah pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Metode ini memberikan ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi kreativitas linguistik mereka melalui berbagai kegiatan praktis.
Strategi Implementasi:
- Pembuatan Konten Digital: Siswa dapat diarahkan untuk membuat blog, vlog, atau konten media sosial yang membahas tren bahasa. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan komunikasi tetapi juga memperkenalkan mereka pada tanggung jawab moral dalam menyampaikan pesan.
- Diskusi dan Kolaborasi: Melalui diskusi kelompok, siswa dapat berbagi pandangan tentang istilah dan gaya bahasa yang mereka gunakan. Hal ini membantu mereka memahami keragaman budaya linguistik dan menghargai perbedaan.
- Kampanye Literasi Digital: Siswa diajak untuk merancang kampanye yang mempromosikan penggunaan bahasa yang positif dan inklusif di media sosial. Ini dapat berupa poster digital, video pendek, atau infografis.
- Eksplorasi Multimodalitas: Siswa dilatih untuk mengintegrasikan elemen visual, tekstual, dan audio dalam komunikasi mereka, menciptakan pesan yang lebih efektif dan menarik.
Dampak Positif Pendekatan Interaktif
Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan bahasa siswa, tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka dalam berkomunikasi. Siswa menjadi lebih sadar akan pentingnya etika dalam berinteraksi di platform digital. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek mendorong mereka untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah komunikasi yang kompleks.
Kesimpulan
Bahasa adalah refleksi dari dinamika sosial dan teknologi, dan Generasi Z serta Alpha menunjukkan bagaimana bahasa dapat berkembang menjadi alat yang kreatif dan adaptif. Dengan memahami tren linguistik mereka dan mendukung eksplorasi kreatif melalui pendekatan pendidikan yang relevan, kita dapat membantu generasi muda menjadi komunikator yang lebih baik dan bertanggung jawab. Investasi dalam kreativitas linguistik generasi muda bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan komunikasi mereka, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka menghadapi tantangan global di masa depan. Peran pendidik, orang tua, dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan bahasa yang inklusif, inovatif, dan etis.
admin
30 Nov 2025
By: Fitriani Saragih. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya raya, tidak hanya akan sumber daya alam, tetapi juga kekayaan budaya dan bahasa. Dengan lebih dari 700 bahasa daerah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, bahasa-bahasa ini merupakan pilar utama identitas lokal dan nasional. Namun, di tengah arus deras globalisasi dan dominasi bahasa internasional serta Bahasa …
admin
30 Nov 2025
By: Rizki Rahmat. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Salah satu fenomena sosial terluas di abad ke-21 adalah media sosial,seperti Instagram, TikTok, X, dan Facebook. Seringkali dikenal dengan nama X (dibaca Twitter),media sosial berfungsi sebagai alat komunikasi. Namun, itu juga membentuk perilaku dan cara berpikir yang membentuk masyarakat. Saya …
admin
30 Nov 2025
By: Khairun Nisa Dalam media pembelajaran merupakan komunikasi antara seorang guru dan siswa melalui sebuah alat dan Teknik (Ramadhan,2020). Proses pembelaajaran di sekolah dapat menjadi efektif Ketika komunikasi dan berinteraksi anatra guru dan siswa menggunakan sebuah media pembelajaran berupa alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan informasi dalam pembelajaran. Media juga berfungsi sebagai alat untuk …
admin
12 Nov 2025
By: Lola Musfira. Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia Pendidikan, terutama dalam cara guru menyajikan materi pembelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia, sebagai salah satu mata pelajaran inti, kini tidak lagi hanya berfokus pada penguasaan teori kebahasaan, tetapi juga pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan kolaboratif. Salah satu materi yang saya ambil …
admin
04 Nov 2025
Pendahuluan Pembelajaran Bahasa Indonesia sering kali dilihat hanya sebagai upaya melatih kemampuan membaca, menulis, dan tata bahasa yang benar. Namun, di balik struktur kalimat dan diksi yang tepat, mata pelajaran ini memegang peran krusial dalam pembentukan nalar dan karakter. Di tengah derasnya arus informasi dan polarisasi opini saat ini, kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara …
admin
04 Nov 2025
By: Mawaddah Rahmah. Di tengah dunia yang bergerak secepat guliran jempol di layar ponsel, TikTok muncul sebagai ruang baru tempat para remaja belajar mengenal dunia, dan mungkin, mengenal dirinya sendiri. Setiap tarian, potongan musik, dan video singkat menjadi semacam bahasa yang dipahami generasi sekarang, bahasa tanpa buku teks, tapi penuh makna sosial. Di ruang digital …
18 Dec 2024 2.217 views
By: Siti Nurhalija, Rizky Fadhilah Filsafat pendidikan merupakan cabang filsafat yang berfokus pada kajian tentang hakikat pendidikan, termasuk tujuan, nilai, dan praktiknya. Sebagai disiplin ilmu, filsafat pendidikan berusaha memahami dan menjawab pertanyaan mendasar tentang apa itu pendidikan, mengapa pendidikan penting, dan bagaimana proses pendidikan seharusnya dilakukan. Filsafat pendidikan tidak hanya bertumpu pada teori, tetapi …
03 Jan 2025 1.041 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, tim dosen dari berbagai program studi di Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan, yang terdiri dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Program Studi Ekonomi Manajemen, Program Studi Pendidikan Fisika, dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu …
03 Jan 2025 989 views
Inoe Kamis, 19 Desember 2024, bersama tim dosen dari Fakultas Pendidikan Universitas Muslim Nusantara Al-Wasliyah Medan melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di SMP Plus Kasih Ibu Patumbak. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pemanfaatan teknologi digital. Bertajuk “Sosialisasi Memanfaatkan Teknologi Digital untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Proyek dan …
Comments are not available at the moment.